jpnn.com, GUJARAT - Dua pria bernama Ashiq Hussain dan Mohammed Thakeen harus rela tinggal mobil miliknya selama 21 hari lantaran terjebak lockdown, untuk menekan penyebaran virus corona COVID-19 di India.
Alhasil dua pria asal desa Samethadka dan desa Kemminje, Puttur, Dakshina Kannada, India itu harus tidur di mobil mungilnya yaitu Nissan Micra.
BACA JUGA: Luhut Panjaitan: Saatnya Tunjukkan bahwa Kita Sungguh-sungguh
Kejadian ini bermula saat Hussain dan Thekeen hendak melakukan perjalanan bisnis. Dua pengusaha itu pergi untuk mencari pasar komiditas areca nut.
Pekerjaan mereka sejatinya sudah selesai pada 20 Maret 2020 lalu. Namun, ketika mereka ingin melakukan perjalanan pulang ke tempat asalnya, diberhentikan oleh petugas di sebuah pos pemeriksaan di Umbergaon, Valsad di Gujarat.
BACA JUGA: Titi Honorer K2: Apa Menunggu Mati Semua untuk Percaya Kami Benar-benar Kelaparan?
Perjalanan mereka terhenti pada 23 Maret 2020 lalu di mana pemerintah India mengumkan kebijakan penguncian atau lockdown yang diterapkan keesokan harinya (24/3) dan akan diperpanjangan hingga 3 Mei 2020.
Kedua pengusahan itu pun tidak bisa melakukan perjalanan dan akhirnya mereka menepi kendaraan di dekat pos. Sejak itu mereka pasrah dan memilih tinggal sementara di mobilnya.
BACA JUGA: Update Corona 17 April 2020 Kabupaten Bogor, Memburuk, Lihat Data per Kecamatan
Untuk kebutuhan makanan, toilet dan obat-obatan, mereka dibantu oleh pemilik restoran terdekat.
Selain itu, warga setempat juga membantu menyediakan makanan dan obat-obatan.
"Kami juga mendapat bantuan dari pemilik restoran terdekat memungkinkan kami menggunakan kamar mandi dan toilet. Kalau soal tidur kami terpaksa tidur di mobil selama 21 hari terakhir," katanya seperti lansir Times Of India, Sabtu (18/4).
Selain itu, lanjut Hussain ada seorang pekerja sosial Rasheed Vitla, sudah berusaha membantunya dengan menyampaikan masalah ke pemerintah distrik Dakhsin, Kannada.
Hal itu pun mendapat respons, Wakil Komisaris Dakshina Kannada Sindhu B Rupesh telah bersurat ke rekan pemerintahannya di distrik Valsad agar bisa memberi bantuan akomodasi dan makanan kepada Hussain dan Thakeen.
Setelah masalah tersebut disampaikan ke pemerintah distrik Valsad, polisi pun bergegas membantu mereka. Polisi sebenarnya ingin membawa Hussain dan Thakeen ke fasilitas karantina.
Namun kedua pengusaha itu sudah terlanjur menerima bantuan rumah sementara dari seorang penduduk lokal.
"Saya ingin membantu mereka agar bisa tidur di sebuah apartemen yang layak, tetapi mereka sudah dibantuk oleh masyarakat serempat," kata Dakshina. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian