Presiden Membungkuk, Lalu Minta Maaf, tapi Belum Ada Rencana Mundur

Sabtu, 05 November 2016 – 10:06 WIB
Park Geun-hye. Foto: AFP

jpnn.com - SEOUL - Park Geun-hye meminta maaf secara terbuka atas skandal persahabatannya dengan Choi Soon-sil, Jumat (4/11). Presiden Korea Selatan itu mengaku siap bertanggung jawab andai terlibat dalam kasus-kasus Choi.

Namun Presiden Park tidak menyebut rencana untuk mundur seperti yang dituntut penduduk dan oposisi.

BACA JUGA: Lagi, TKI Meninggal di Malaysia

Sejuah ini, pihak kejaksaan tidak mau memberikan komentar apakah mereka bakal melakukan penyelidikan terhadap Park. Jika hal itu dilakukan, Park bakal menjadi presiden Korsel pertama yang diinvestigasi saat masih menjabat. Selain meminta maaf, Park menampik tudingan bahwa dirinya mengikuti aliran tertentu dan kerap menggelar ritual di istana kepresidenan atau Blue House.

Park juga mengaku sudah putus hubungan dengan Choi Soon-sil. Perempuan 60 tahun tersebut menjadi biang skandal yang membelit Park saat ini. Choi ditengarai menggunakan kedekatannya dengan Park untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Dia juga ditengarai ikut campur dalam urusan negara melalui tangan presiden perempuan yang masih melajang di usianya ke-64 tahun itu.

BACA JUGA: Thailand Segera Punya Raja Baru

Park mengakui dirinya ceroboh dalam menjalin hubungan dengan perempuan yang dikenalnya sejak 1974 tersebut. Saat itu ibu Park, yaitu Yuk Young-soo, dibunuh oleh simpatisan Korut. Park harus menggantikan posisi Yuk sebagai first lady Korsel. Lima tahun kemudian, ganti ayahnya, Presiden Park Chung-hee, yang dibunuh pimpinan intelijennya sendiri.

"Benar jika saya menurunkan tingkat kehati-hatian saya karena dia (Choi) berada di samping saya pada periode paling sulit dalam hidup saya. Saya telah memutus hubungan di hati saya. Tapi, mulai saat ini, saya akan sepenuhnya memutuskan hubungan pribadi saya,’’ tegasnya. 

BACA JUGA: Teman Dekat Diperiksa Kejaksaan, Presiden Rombak Kabinet

Dia menutup pidatonya dengan membungkuk dan mengulangi permintaan maafnya. Park tidak mau menjawab pertanyaan dari jurnalis.

Permintaan maaf Park tidak dianggap serius oleh partai oposisi. Menurut mereka, Park bermuka dua dan hanya mencoba mencari simpati dari masyarakat. ’’Presiden (Park) harus angkat tangan dari urusan negara,’’ tegas pemimpin Partai Demokratik Korea Choo Mi-ae. Oposisi tetap menuntut Park mundur.

Selama ini tidak pernah ada dalam sejarah Korsel ada presiden yang tidak tuntas menyelesaikan masa jabatannya karena tersandung masalah. Rencananya hari ini digelar aksi turun ke jalan secara besar-besaran untuk menuntut Park mundur.

Gara-gara skandal yang membelitnya tersebut, polling dukungan masyarakat terhadap Park yang dilakukan Gallup terjun bebas di angka 5 persen. Itu adalah angka dukungan terendah sejak adanya polling serupa pada 1988. Seminggu lalu, sebelum kasus tersebut membesar, dukungan untuknya masih berada di angka 17 persen. (reuters/afp/sha/c17/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Desainer Surabaya Pamer Karya di J Autumn Fashion Show New York


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler