jpnn.com - BANGKOK - Putra Mahkota Thailand, Maha Vajiralongkorn bakal naik takhta pada 1 Desember mendatang. Semula, pangeran 64 tahun itu mengindikasikan suksesi baru terjadi tahun depan. Namun kabar terbaru, suksesi bisa dipercepat.
"Kami sedang menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk 1 Desember,’’ kata seorang pejabat tinggi militer Thailand pada Selasa (1/11). Seorang pejabat militer yang lain membenarkan keterangan tersebut. Namun, tanggal 1 Desember hanyalah perkiraan semata. Sebab, tanggal pasti suksesi monarki Negeri Gajah Putih itu akan ditetapkan yang bersangkutan alias Vajiralongkorn.
BACA JUGA: Teman Dekat Diperiksa Kejaksaan, Presiden Rombak Kabinet
Sejak pekan lalu, satu-satunya anak lelaki mendiang Raja Bhumibol Adulyadej tersebut berada di Jerman. Dia minta izin pulang ke negara yang telah menjadi rumah keduanya tersebut.
"Ada urusan penting yang harus beliau selesaikan di sana,’’ ujar pejabat militer yang merahasiakan namanya tersebut. Tetapi, dia yakin Vajiralongkorn kembali ke Thailand pada bulan ini sesuai dengan janjinya.
BACA JUGA: Keren! Desainer Surabaya Pamer Karya di J Autumn Fashion Show New York
Lebih sering berada di Jerman, Vajiralongkorn memang punya banyak bisnis dan kepentingan di sana. Karena itu, saat pangeran yang pernah tiga kali menikah itu pamit, Perdana Menteri (PM) Prayut Chan-o-cha dan Jenderal Prem Tinsulanonda langsung memberikan izin.
"Beliau bersedia naik takhta pada 1 Desember. Tapi, pelantikan resminya baru akan digelar setelah kremasi Raja Bhumibol,’’ jelas pejabat militer tersebut.
BACA JUGA: Gorok Leher Sipir, 8 Tahanan Kabur, Dar Der Dor..!
Setelah naik takhta nanti, tugas pertama Vajiralongkorn adalah menunjuk para penasihat kerajaan. Penasihat-penasihat itu bakal menggantikan tim inti rezim sang ayah yang masih tersisa.
Selanjutnya, ahli waris kekuasaan Bhumibol tersebut akan meninjau draf konstitusi baru yang dirancang militer dan meratifikasinya. Bila dibandingkan dengan sang ayah, Vajiralongkorn memang memiliki hubungan lebih mesra dengan junta militer.
Kan Yuenyong, direktur eksekutif Siam Intelligence Unit, meramalkan bahwa Thailand tidak banyak berubah di bawah kekuasaan Vajiralongkorn.
Setidaknya, sampai tahun depan, tidak ada perpecahan atau konflik berarti di bidang politik. ’’Tapi, jika suksesi tidak berjalan mulus, sangat mungkin terjadi ketegangan dalam pemerintahan. Kekacauan politik bisa mengikutinya,’’ terangnya.
Kan mengakui, dirinya dan para pengamat politik Thailand lainnya tidak banyak tahu tentang Vajiralongkorn. Selain karena dia tidak populer, sang putra mahkota yang beberapa kali menuai sensasi internasional karena aksinya yang tidak biasa ternyata kebal gosip. Sebagai anggota inti kerajaan, dia tidak boleh dikritik dan digunjingkan.
Berdasar lese-majeste, siapa pun yang berbicara buruk tentang Vajiralongkorn bisa masuk penjara. (afp/reuters/straitstimes/hep/c14/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Festival Cahaya di New Delhi Catat Sejarah, Rekor Pulosi!
Redaktur : Tim Redaksi