Presiden Myanmar Dilantik

Kamis, 31 Maret 2011 – 18:45 WIB
NAYPYITAW - Agenda pertama pemerintahan demokrasi Myanmar bergulir seiring bubarnya junta militer kemarin (30/3)Dalam upacara resmi, Jenderal Than Shwe melimpahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru yang sering disebut pemerintahan sipil

BACA JUGA: 15 Orang Terkubur Akibat Longsor

Presiden Thein Sein dan jajaran pemerintahannya pun langsung dilantik.

Sayangnya, pelantikan yang menjadi puncak transisi pemerintah militer ke sipil itu berlangsung dalam upacara tertutup
Media cetak dan televisi Myanmar melaporkan bahwa pelantikan presiden dan anggota parlemen berlangsung di Kota Naypyitaw

BACA JUGA: Aisha Kadhafi, Claudia Schiffer dari Libya

"SPDC (State Peace and Development Council) resmi bubar," terang kantor berita resmi pemerintah Myanmar sebagaimana dilansir Agence France-Presse.

Konon, Shwe yang menjadi penguasa tertinggi junta lah yang menginstruksikan pembubaran SPDC
Dengan bubarnya SPDC, tamat sudah rezim militer yang berkuasa sejak 1988 itu

BACA JUGA: Empat Reaktor Nuklir Jepang Segera Ditutup

Meski secara teori junta militer tak lagi ada, para petingginya masih akan memegang peranan kuat dalam pemerintahan baruSein pun pernah menjadi bagian dari junta dan menjabat perdana menteri dalam pemerintahan Shwe.

Komposisi pemerintahan baru yang masih didominasi tokoh-tokoh junta menerbitkan pesimisme publikApalagi, praktis hanya empat menteri sipil dalam kabinet baru yang beranggotakan 30 orang ituSejak 1962, Myanmar memang tak pernah benar-benar dipimpin pemerintah sipilPemilu pertama yang dihelat November lalu pun diklaim sebagai trik junta untuk mendulang simpati masyarakat global.

Meski tak punya posisi resmi dalam pemerintahan, Shwe diyakini masih akan banyak terlibat dalam pemerintahan"Semua orang (dalam pemerintahan baru), sepertinya, tetap wajib melaporkan tindakan mereka kepada ShweItu akan terjadi pada periode awal," ungkap analis politik Myanmar, Aung Naing OoFenomena itu juga terjadi saat Shwe ditunjuk sebagai pemimpin baru yang menggantikan Ne Win.

Kendati demikian, Aung San Suu Kyi tetap berharap, Myanmar akan menjadi negara yang lebih demokratis di bawah pemerintahan baru"Setidaknya, hubungan kami (oposisi) dengan pemerintah akan menjadi lebih baikItulah yang selama ini menjadi harapan kami," ujar pimpinan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) sekaligus ikon demokrasi Myanmar tersebut(AP/AFP/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sakit, Empat Jemaah Haji Masih di Mekah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler