Presiden Pakistan Larang AS Buru Milisi

Minggu, 21 September 2008 – 07:38 WIB
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.
ISLAMABAD – Presiden baru Pakistan, Asif Ali Zardari, tampil garang saat menyampaikan pidato pertama di depan anggota parlemen, Sabtu (20/9)Ia secara tegas mengatakan, di bawah kepemimpinannya, tak boleh ada kekuatan asing manapun yang berhak mengobok-obok kedaulatan Pakistan, meski dengan alasan untuk pemberantasan terorisme sekalipun

BACA JUGA: Korut Aktifkan Lagi Reaktor Nuklir Yongbyon


Tudingan itu tentu saja diarahkan langsung ke Amerika Serikat
Sebab, Negeri Paman Sam memang yang paling getol menerobos wilayah Pakistan untuk memburu para milisi Taliban dan Al Qaidah

BACA JUGA: Beras Beracun, Menteri Mundur

Terakhir Rabu (18/9) dini hari lalu, serangan peluru kendali AS mendarat dibarat laut Desa Waziristan, dekat perbatasan Afghanistan.
Akibat serangan tersebut, sekurangnya 6 orang tewas saat sedang mempersiapkan menu sahur
AS berdalih, serangan itu ditujukan pada milisi Taliban dan Al Qaidah yang diduga bersembunyi di wilayah tersebut.
’’Kita tak akan mentoleransi kekerasan atas kedaulatan dan keutuhan teritorial negara kita oleh kekuatan manapun,’’ ujarnya pada anggota Parlemen di Islamabad.
Secara terpisah, pihak militer Pakistan menambahkan, bila AS tetap memaksa masuk wilayah mereka, pasukan Pakistan siap menghadang

BACA JUGA: Pencemaran Susu Makin Meluas

Sejauh ini, Pakistan telah mempersiapkan 100 ribu pasukan di perbatasan Pakistan dan Afganistan
Pada bagian lain pidatonya, Zardari juga secara lantang meminta parlemen untuk membentuk komite khusus untuk mengurangi kekuasaan presiden yang semasa pendahulunya, Pervez Musharraf, begitu dominanKomite itu nantinya berhak membubarkan parlemen dan pemerintahan
Zardari juga berjanji memulihkan kekuasaan parlemen dan kehakiman yang banyak dikebiri di era Musharraf“Mulai sekarang, sistem ketatanegaraan kita harus dipimpin oleh parlemen,” katanya(Guardian/BBC/AP/ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anwar Makin Berkibar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler