Sebagaimana diberitakan situs BBC, Jumat (8/1) siang WIB, Redrado sendiri sudah bersedia untuk meninggalkan jabatannya, namun bersiap melakukan tuntutan hukum terhadap keluarnya dekrit presiden tersebut
BACA JUGA: Minim Air, Delapan Detik Satu Anak Mati
Sejumlah pengacara perundang-undangan menyebut bahwa dekrit itu mungkin ilegal, sebab pimpinan bank sentral hanya bisa diberhentikan lewat kongres.Sebelumnya, Fernandez de Kirchner sempat meminta sang gubernur bank untuk mengundurkan diri secara sukarela, pasca Redrado menolak perintahnya untuk mentransfer dana sebesar USD 6,6 miliar ke rekening pemerintah
Argentina sendiri dilaporkan memiliki setidaknya USD 13 miliar hutang internasional yang bakal jatuh tempo tahun ini
BACA JUGA: Mandelson: Posisi Brown Aman
Sementara di luar itu, disebutkan juga ada 'lubang' dalam anggaran negaranya sebesar antara USD 2-7 miliar.Seperti dilaporkan oleh koresponden BBC dari ibukota Argentina, para analis ekonomi memandang bahwa upaya pemberhentian Redrado yang tengah berlangsung menunjukkan betapa putus asanya pemerintah Argentina dengan hutang-hutangnya
Dalam dekrit daruratnya tersebut, Presiden Argentina menyatakan antara lain bahwa Gubernur Bank Sentral telah "gagal memenuhi tugas sebagai seorang pelayan publik"
BACA JUGA: Desa Kembar Ukraina Banggakan Keunikannya
Makanya katanya, ia mendesak pihak penuntut hukum untuk segera mengambil tindakan tertentu terhadap sang gubernur bank.Belakangan, ia pun menunjuk wakil Redrado, Miguel Pesce, sebagai pengganti interimnyaPesce sendiri kemudian mendukung langkah pemerintah menggunakan cadangan dana guna mengatasi hutang negara"Keputusan ini dibuat karena bank sentral harus tetap menjalankan fungsinya," kata Fernandez de Kirchner pula membela tindakannya(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arnold Alihkan Dana Penjara ke Pendidikan
Redaktur : Tim Redaksi