Presiden PKS Ahmad Syaikhu: DKI Jakarta Tetap Layak Jadi Ibu Kota Negara

Minggu, 26 November 2023 – 13:16 WIB
Presiden PKS Ahmad Syaikhu (tengah, red) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11). Aristo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menolak ibu kota di Indonesia dipindahkan dan menganggap DKI Jakarta masih layak menjadi daerah pusat pemerintahan.

Dia mengatakan itu saat memberikan sambutan acara Peluncuran Program Kampanye Nasional PKS yang dilaksanakan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11).

BACA JUGA: AHY Hingga Ahmad Syaikhu Hadiri Acara Relawan Anies, Dengarkan Pidato Politik

"PKS memandang bahwa DKI Jakarta tetap layak sebagai ibu kota negara," kata Syaikhu dalam sambutannya di acara, Minggu.

Eks Wakil Wali Kota Bekasi itu mengatakan ada beberapa alasan DKI Jakarta masih layak menjadi ibu kota Indonesia.

BACA JUGA: Sesuai Kunjungi Korban Tragedi Kanjuruhan, Syaikhu Memerintahkan Ini Kepada Legislator PKS

Syaikhu kemudian menyinggung alasan historis, yakni DKI Jakarta menjadi tempat Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia hingga beberapa momen seperti sumpah pemuda.

"Tentu aspek historis ini harus menjadi pertimbangan yang sangat penting bagaimana ibu kota negara ini ditempatkan," kata legislator Daerah Pemilihan VII Jawa Barat itu.

BACA JUGA: PKS Berharap AMIN, NasDem, dan PKB Dukung Gagasan Penolakan Pemindahan Ibu Kota

Alasan selanjutnya, kata Syaikhu, argumen memindahkan ibu kota demi menghadirkan keadilan dan pemerataan tidak tepat.

Menurut dia, pemerataan pembangunan bukan dilakukan dengan memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta, melainkan membuat pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan keunggulan daya saing masing-masing wilayah.

"Pemerataan juga bisa dilakukan dengan membesarkan yang kecil dan memajukan yang tertinggal, sehingga kemudian kota-kota menengah jadi kota-kota besar. Kota-kota kecil jadi kota-kota menengah, membangun desa yang maju kemudian menopang kemajuan pembangunan di kota," kata Syaikhu.

Dia kemudian menyinggung tentang keberlanjutan sehingga ibu kota Indonesia tidak perlu dipindahkan dari Jakarta ke daerah Kalimantan.

"Kami ingin pembangunan yang dijalankan harus memiliki dimensi antargenerasi, dimensi keberlanjutan yang melestarikan lingkungan hidup dan merawat ekologi. Pulau Kalimantan bukan sekadar paru-paru Indonesia, tetapi juga paru-paru dunia," kata Syaikhu. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Legislator PKS Soroti Berubahnya Angka Komponen BIPH 2024, Dinilai Janggal


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler