jpnn.com, JAKARTA - Presiden PKS Ahmad Syaikhu bersurat kepada Presiden Jokowi menyikapi rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Dalam suratnya, Eks Wakil Wali Kota Bekasi itu menolak dan meminta Jokowi mengkaji ulang rencana menaikkan harga BBM bersubsidi.
BACA JUGA: Soal Harga BBM: Kalau Naiknya Langsung Banyak, Masyarakat Terkejut
"Kami meminta Bapak Presiden untuk mempertimbangkan kembali rencana tersebut dengan lebih matang,” kata Syaikhu melalui keterangan pers yang dikirimkan Humas DPP PKS, Jumat (2/9).
Legislator Komisi I DPR RI itu mengatakan rakyat makin kesusahan apabila pemerintah benar-benar menaikkan BBM bersubsidi.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Terima Perhitungan Harga BBM Hari Ini, Siap-Siap Saja!
“Harga-harga sembako saat ini sudah meningkat tajam, apalagi nanti saat BBM bersubsidi dinaikkan, harga akan makin tidak terkendali,” ujarnya.
Syaikhu kemudian menyebut PKS banyak menerima aduan dari masyarakat menyusul rencana pemerintah menaikkan BBM bersubsidi.
BACA JUGA: BBM Belum Naik, Harga Barang-Barang Sudah Meroket, Bagaimana nih?
Menurutnya, masyarakat mempertanyakan sikap pemerintah yang terkesan memaksakan proyek Ibu Kota Negara (IKN) dan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Namun, pemerintah seolah abai terhadap kebutuhan rakyat, yakni menjaga harga BBM bersubsidi tetap stabil.
"Lidah kami kelu untuk menjawabnya," bebernya.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengaku akan menerima perhitungan dan kalkulasi harga bahan bakar minyak (BBM) hari ini.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di Kantor Pos Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (2/9).
"Untuk (harga) BBM-nya, semuanya masih dikalkulasi dan hari ini akan disampaikan ke saya mengenai kalkulasi dan hitung-hitungannya," kata Jokowi. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Aristo Setiawan