jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Moya Institute Heri Sucipto mengatakan langkah penyesuaian harga BBM bersubsidi memang tidak terelakkan.
“Namun penting dicari formula yang tepat agar kehidupan sosial-ekonomi masyarakat tidak terlalu terdampak,” ucap Heri dalam webinar Moya Institute, dengan topik APBN Tertekan: Subsidi BBM Solusi atau Solusi?.
BACA JUGA: CEO PINTU Bicara Tentang Pertumbuhan Crypto di Indonesia di Ajang Coinfest Asia
Sementara itu, pengamat sosial UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Azyumardi Azra, menyampaikan penyesuaian harga BBM yang bakal ditempuh pemerintah memang tidak dapat dihindari.
Hal ini untuk menghindari dampak negatif lebih besar yaitu krisis dan bangkrutnya APBN, seperti dalam kasus Pemerintah AS, yang berkali-kali lockdown akibat likuiditas keuangan yang terganggu.
BACA JUGA: Lebarkan Sayap Bisnis, Anabuki Group Luncurkan Ini
Azyumardi menyebutkan, keinginan pemerintah menyesuaikan harga BBM boleh saja diterapkan, namun jika bisa dilakukan secara bertahap agar masyarakat tidak terkejut dan panik.
"Kebijakan penyesuaian harga BBM ke depannya sebaiknya juga melibatkan banyak pihak, misalnya kelompok masyarakat sipil, karena ini adalah urusan bersama. Saya usulkan kenaikannya jangan sekaligus agar tidak terasa. Kalau naiknya langsung banyak nanti masyarakat yang terkejut,” ujar Azyumardi.
BACA JUGA: Jadi Sasaran Sihir Atau Santet? Baca Surat ini 11 Kali
Pembicara lainnya, pengamat ekonomi senior UGM, mantan Ka Wantimpres Dr. Sri Adiningsih, menuturkan bahwa APBN memang perlu dijaga supaya tidak mengalami defisit.
Pasalnya, APBN berfungsi bukan hanya untuk subsidi BBM, tetapi untuk memitigasi dampak Pandemi Covid-19 dan untuk memulihkan perekonomian nasional.
Oleh sebab itu, Sri Adiningsih beranggapan, keinginan pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM tentu saja didasarkan banyak pertimbangan.
Menurutnya bukan sekadar menjaga stabilitas APBN, melainkan juga memacu kesejahteraan masyarakat (public spending), dan kesiapan dukungan anggaran bagi penyelesaian masalah lainnya.(chi/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Yessy Artada