Presiden Senang Indonesia Berdaulat untuk Komoditas Jagung

Senin, 27 November 2017 – 14:40 WIB
Presiden RI Joko Widodo didampingi Mentan Amran Sulaeman menanam kelapa sawit di Desa Kota Tengah Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Senin (27/11). Foto: Humas Kementan RI

jpnn.com, SERDANG BEDAGAI - Indonesia kini sudah berdaulat untuk komoditas jagung. Biasanya Indonesia mengimpor jagung untuk memenuhi kebutuhan secara nasional. Namun sekarang Indonesia sudah bisa memenuhi kebutuhan jagung secara mandiri, berkat kerja keras petani.

Hal itu disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutannya di Desa Kota Tengah Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Senin (27/11).

BACA JUGA: Seperti ini Cara Mentan Upayakan Peningkatan Produksi Sawit

Tahun ini Indonesia tidak mengimpor jagung sama sekali. “Dulu kita impor jagung 3,6 juta ton per tahun. Sekarang tidak ada," ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan impor jagung sebanyak 3,6 juta ton itu merupakan jumlah yang tidak sedikit. Pemenuhan produksi ini dimungkinkan Indonesia mempunyai lahan yang luas untuk ditanam jagung.

BACA JUGA: Menteri Amran: Mana Kapolres? Penjarakan!

"(Ada) berapa ribu kontainer itu (kapal pembawa jagung masuk ke Indonesia)," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Namun berkat keras pemerintah kini Indonesia tidak bergantung impor lagi namun kini mengekspor jagung. "Sekarang setop impor, kita ekspor," tegasnya.

BACA JUGA: Kearifan Lokal Lombok Timur Bantu Kementan Wujudkan Mimpi

Kerja keras pemerintah ditunjukkan dengan meningkatkan produksi dan melindungi harga jagung di tingkat petani. Menurutnya harga di tingkat petani juga penting untuk diperhatikan agar petani semangat bertanam. Kalau harga rendah petani kan tidak mau bertani lagi.

"Tiga tahun lalu (2014) ketika baru dilantik jadi Presiden, saya ke NTB dan petani marah kepada saya karena harga jagung saat itu Rp1.400 per kg. Kalau harga rendah petani kan tidak mau bertani lagi. Ketika itu impor masih 3,6 juta ton," cerita Jokowi.

"Saat itu kami keluarkan Perpres harga jagung Rp2.700 per kg dan sekarang harga jagung sudah Rp 3.150 dan Indonesia tidak impor jagung lagi. Pemerintah buat petani senang dan sejahtera," pungkasnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi IV Salut Atas Sinergi Kementan Sejahterahkan Petani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler