Presiden tak Tolerir Kasus Intoleransi di Jogjakarta

Rabu, 04 Juni 2014 – 18:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tidak menolerir insiden penyerangan kegiatan keagamaan oleh ormas garis keras terhadap umat Katolik di Sleman, Jogjakarta, pekan lalu.

Hal tersebut diungkapkan Presiden melalui Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di kantor Kepresidenan, Rabu (4/6).

BACA JUGA: Pegawai Non PNS di PTN Berpeluang jadi PPPK

"Hal-hal yang berkaitan dengan sara, ras, golongan itu sesuatu ya tidak bisa ditolerir. Tidak boleh ada tindakan kekerasan dalam bentuk apapun yang mengatasnamakan kepercayaan, aliran atau agama tertentu," tegas Julian.

Menyikapi hal tersebut, menurut Julian, Presiden telah memerintahkan jajaran penegak hukum terkait untuk melakukan tindakan pencegahan, pengamanan maupun penindakkan.

BACA JUGA: Kapolri Bantah Larang Kegiatan Ibadah di Rumah

Terutama untuk mengungkap pelaku yang paling bertanggungjawab atas insiden penyerangan kegiatan keagaman tersebut.

"Sistem sudah bekerja ya, bahwa apa, jajaran kepolisian atau di bawah koordinator kementerian politik hukum dan keamanan sudah meminta jajaran terkait dibawahnya agar melaksanakan tugas-tugas mereka sesuai dengan kondisi dan keadaan yang terjadi disana," kata Julian. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Jokowi Dinista, Bawaslu Segera Panggil Pimred Tabloid Obor Rakyat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Timses Akui Prabowo Memang Gila


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler