jpnn.com - ASMAT – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan percepatan ekonomi masyarakat Papua. Kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas dan tujuan pembangunan di Papua.
“Oleh karena itu, tanpa jalan maka tak mungkin ada kesejahteraan. Saya yakin setelah ekonomi merata, Papua akan aman dan Jayapura pun akan aman. Nanti masyarakatnya akan sibuk sendiri, jadi tidak ada ideologi Papua Merdeka, yang ada bagaimana keadilan dan kesejahteraan, karena tak mungkin kesejahteraan tanpa infrastruktur,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat meninjau jalan Trans Papua di Distrik Mamugu, Kabupaten Asmat, Papua, pekan ini.
BACA JUGA: Tiongkok Jadi Bidikan Utama
Dalam kunjungan ini, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, Asops KSAD Mayjen TNI Johny L. Tobing, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, Waasops Panglima TNI Laksma TNI Harjo Susmoro, Danrem 174/Merauke Brigjen TNI Achmad Marzuki dan Dirziad Brigjen TNI Irwan.
Berdasarkan instruksi Presiden RI Joko Widodo, Panglima TNI mengerahkan jajarannya untuk membangun jalan dari Wamena menuju Mamugu, Papua. Jalan sepanjang 278,6 Km tersebut mulai dikerjakan sejak Januari 2016.
BACA JUGA: Industri Batik Ternyata Sangat Menjanjikan
Data dari Kodam XVII/Cenderawasih, jalan sepanjang 278,6 Km ini melewati daerah hutan, rawa dan sungai. Ruas jalan ini melalui 40 sungai, sebanyak 32 sungai belum ada jembatan dan 8 lainnya mempunyai jembatan yang terbuat dari kayu.
Selain pembangunan jalan, direncanakan akan turut dibangun dua dermaga di Mamugu dan Batas Batu yang nantinya kapal bisa masuk sampai 300 ton ke Mamugu dan di Batas Batu bisa masuk kapal sebesar 150 ton.
BACA JUGA: Ini Dia Jumlah Emiten di Indonesia
Desain konstruksi jalan yang akan dibuka direncanakan lebar total adalah 11 meter, badan jalan 6 meter, bahu jalan 3 meter dan drainase 2 meter. Total kekuatan yang dikerahkan jajaran Zeni Angkatan Darat sejumlah 394 orang personel.
Personel tersebut dibagi menjadi tiga kelompok yakni POP-1 terdiri dari Denzipur-12 mengerjakan ruas jalan Wamena-Habema dan Habema-Mbua; POP-2 dari Yonzipur-18 mengerjakan ruas jalan Mbua-Mugi dan Mugi-Paro.
Sedangkan POP-3 dari Yonzikon-14 mengerjakan ruas jalan Paro-Kenyam dan Kenyam-Mamugu. Kekuatan tiap POP berjumlah 107 orang. Alat berat yang dibutuhkan untuk pembukaan jalan berjumlah 78 unit dan pengaspalan jalan berjumlah 60 unit.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatim Jadi Lokasi Strategis untuk IPO
Redaktur : Tim Redaksi