jpnn.com, JAKARTA - Kaprodi Aktuari President University Dr. Dadang Amir Hamzah, S.Si., M.Si., menyampaikan 79 persen mahasiswa tingkat akhir telah diterima bekerja sebelum mereka lulus kuliah. Ini lantaran tingginya permintaan tenaga profesional di bidang aktuaris.
Dia menyebutkan data dari Persatuan Aktuaris Indonesia, kurang dari seribu orang aktuaris di Indonesia. Sehingga permintaannya sangat tinggi namun suplainya rendah.
BACA JUGA: President University Berjaya di Global Hackathon Startup Competition KoreaÂ
"Kami baru saja melakukan re-akreditasi. Nah, salah satu laporannya adalah kami mempunyai tingkat penyerapan lulusan yang bekerja itu cukup tinggi, bahkan 79 dari 100 mahasiswa kami sebelum lulus sudah diterima bekerja," jelas Dadang dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (3/10.
Menurutnya, tingginya penyerapan mahasiswa aktuaris lantaran di Indonesia sendiri belum banyak universitas yang membuka prodi aktuari, terutama kampus swasta.
BACA JUGA: Kota Mandiri Makin Digemari, President University Gelar Korean Day
Selain itu, peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengisyaratkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang industri keuangan dan yang berkaitan dengan industri keuangan wajib mempunyai minimal satu aktuaris turut meningkatkan permintaan.
"Laporan kami menyebut bahwa lulusan prodi aktuari hanya membutuhkan waktu tunggu kurang dari 3 bulan untuk bekerja di perusahaan yang diinginkan. Nah ditambah lagi ada peraturan OJK ini, jadi makin tinggi permintaan, " terangnya.
BACA JUGA: 86 Persen Mahasiswa Agribisnis President University Direkrut Industri Sebelum Lulus, Mantap
Dia mengungkapkan sebelum lulus, anak-anak sudah banyak direkrut oleh perusahaan-perusahaan bidang finansial seperti Stephen Morris konsultan aktuaris, Candi Insurance, Rama Insurance, Astra Insurance dan banyak lainnya.
Menurutnya, tingginya penyerapan lulusan dari prodi aktuari President University tak lepas dari metode ajar yang diterapkan mulai dari pemanfaatan ilmu data sains untuk memecahkan masalah-masalah finansial dan asuransi.
Kemudian bagaimana menggunakan machine learning, artificial intelligence, dan teknologi-teknologi terkini untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul di dunia finansial.
Lalu, bagaimana melakukan peramalan harga saham, perhitungan harga opsi, perhitungan jadangan premium, dan perhitungan resiko kebangkrutan dengan menggunakan teknologi-teknologi dan tools yang terkini.
Tak hanya itu, menurut Dadang para mahasiswa juga dibekali dengan praktik langsung bagaimana melakukan analisis data keuangan menggunakan alat analisis data tingkat lanjut seperti Python dan R untuk memecahkan masalah bisnis di bidang asuransi, keuangan, dan industri terkait lainnya.
Di Pesident University, jelasnya, kuliahnya hanya 3 tahun saja. Untuk meningkatkan nilai tambah mereka juga dibekali dengan kemampuan bahasa inggris yang excellent, di kita seluruh perkuliahan menggunakan 100 persen bahasa inggris.
"Mereka juga didukung secara sertifikasi dari Persatuan Aktuaris Indonesia. Jadi, dengan bekal itu, sebelum mereka lulus itu kebanyakan mereka sudah diterima kerja," terangnya.
Di sisi lain, mahasiswa Prodi Aktuari President University kembali meraih beasiswa belajar di perguruan tinggi luar negeri dari Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kali ini, Zievan Ananta dari jurusan ACS 2021 belajar di University of Pech - Hungary dan Sekar Ayu dari ACS tahun 2022 mengikuti studi di Humboldt University - German.
Selain Zivan dan Sekar Ayu, terdapat tiga mahasiswa prodi aktuari President University tang turut mendapat beasiswa IISMA di tahun sebelumnya, mereka adalah Phil Dillon di tahun 2022. Kevin dan Jason di tahun 2023. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad