President University Sukses Cetak Tenaga Profesional di Bidang Teknik Mesin, Ini Faktanya

Minggu, 06 Oktober 2024 – 10:24 WIB
Kaprodi Teknik Mesin President University Dr.Eng. Lydia Anggraini, S.T., M.Eng. bersama para mahasiswanya. Foto: Dokumentasi President University

jpnn.com, JAKARTA - Program studi (prodi) teknik mesin President University sukses mencetak tenaga profesional di bidang mechanical engineering.

Dipimpin oDr. Eng. Ir. Lydia Anggraini, S.T., M.Eng sebagai Kaprodi, program pendidikan yang terakreditasi unggul ini berhasil turut andil dalam menyuplai ketersediaan SDM industri berkualitas.

BACA JUGA: President University Langganan IISMA, Mahasiswa Diterima Bekerja sebelum Lulus

Menurut Lydia Anggraini, pembelajaran di Mechanical Engineering President University ini konsepnya terintegrasi dengan industri.

Salah satu inovasi yang dijalankan ialah Practical dan Experimental Research Learning

BACA JUGA: President University Berjaya di Global Hackathon Startup Competition Korea 

"Tahun pertama kuliah di kelas mereka sudah mendapat pelatihan teori tentang manufacturing process dari para tenaga ahli dari perusahaan, dengan demikian mahasiswa kami punya kompetensi lebih dari yang lain," jelas Lydia dalam keterangannya, Minggu (6/10).

Selain itu, menurut pemilik gelar M.Eng dan Ph.D dari Ritsumeikan University, Jepang ini, para mahasiswa juga dibekali dengan kompetensi tersertfikasi, seperti pelatihan welding dan mendapat Certified Welding.

BACA JUGA: Martin Setiawan Ditunjuk jadi Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste

Selain itu, pelatihan design seperti menggunakan Solid Work. 

"Jadi, di akhir (setelah lulus) tentunya mereka tidak hanya memiliki skill yang bagus, tetapi punya kompetensi sebagai engineer yang mumpuni," terang Lydia.

Hingga saat ini, menurutnya, sudah banyak perusahaan manufaktur, baik nasional maupun multinasional yang telah menggunakan tenaga profesional lulusan Prodi Teknik Mesin, President University.

Para. mahasiswanya sudah magang (Internship) di banyak perusahaan besar, ada yang sampai ke Schlumberger. Ada yang ke Freeport, Pertamina, perusahaan tenant di kawasan industri Jababeka, seperti Komatsu, Patria, Dharma Group, Astra Group, dan bermacam perusahaan industri manufaktur hingga heavy industry lainnya. 

Hebatnya lagi, sambung Lydia, banyak mahasiswa teknik mesin dari kampus berstandar internasional di Jababeka, Cikarang, Bekasi ini yang sudah diterima kerja sebelum di wisuda.

"Banyak juga perusahaan meng-hire mahasiswa di kami, padahal mereka belum lulus, seperti di Loreal, mulai dari magang sampai akhir (lulus) bekerjanya di sana. Kemudian, di Unilever, Mattel, dan lain-lain," jelas Lydia.

Sebagai informasi, Jurnal Prodi Teknik Mesin President University berhasil meraih akreditasi SINTA (Science and Technology Index) 4 dari  Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Selain itu, Prodi ini juga telah mendapat Akreditasi Unggul, peringkat akreditasi tertinggi yang diberikan oleh LAM Teknik kepada Program Studi Teknik Mesin Universitas Presiden.

Saat ini setidaknya terdapat 220 mahasiswa aktif di prodi teknik mesin President University. Mereka tak hanya berasal dari seluruh daerah di Indonesia, tetapi ada juga yang datang dari negara China, Sri Lanka, hingga Kenya.

Perkuliahan di prodi ini sendiri dilakukan sepenuhnya menggunakan pengantar bahasa inggris. Perkuliahan akan selesai dalam tiga tahun. 

Di tahun pertamanya, para mahasiswa akan mendapat seluruh pengetahuan dasar, seperti Teknik Mesin, Gambar Mekanik dan CAD, Statistik Teknik, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, Kalkulus 1-2, Fisika 1-2, Kimia Fisika.

Selain itu, Termodinamika 1-2, Ilmu dan Rekayasa Material, Proses Manufaktur dan Metrologi, Matematika Komputasi. Desain dan Manufaktur Digital, Ilmu Material dan Metalurgi, Robotika, Konversi Energi. 

"Di tahun kedua mahasiswa sudah masuk ke konsentrasi, memilih keilmuan yang disuka dan tahun ketiga mereka sudah harus keluar, harus magang, harus siap untuk di deliver ke industri," ungkap Lydia. (esy/jpnn) 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler