jpnn.com - KAMPAR - Armayanti hendak menjemur pakaian di belakang rumahnya di Kampar, Riau. Banyaknya lalat di sana membuat perempuan 30 tahun ini penasaran.
Dia lalu mendekat ke arah kerumunan lalat. Ternyata ada mayat di sana. Seketika itu juga Armayanti berteriak lantaran kaget.
BACA JUGA: Narkoba Senilai Rp 2 Miliar Akhirnya Dimusnahkan
“Ternyata sesosok mayat. Dari hidung dan mulutnya keluar darah,” ujarnya, Selasa (8/3). Teriakan Armayanti didengar Wati. Perempuan 42 tahun itu datang dan ikut teriak.
“Lalu saya bersama warga langsung melihat siapa korban. Ternyata GS, pria yang sering mangkal di sini (lokalisasi),” terangnya.
BACA JUGA: Duh.. Jalan Amuntai Mirip Danau
Armayanti mengaku kurang kenal, hanya sebatas tahu. “Sering lihat saja,” singkatnya.
GS ditemukan tergeletak tak bernyawa di belakang lokalisasi Desa Bukit Mas, Kecamatan Tapung, Kampar, Riau. Tubuhnya sudah membiru. Kuat dugaan dia over dosis sabu.
BACA JUGA: Tiga Cewek Bersaudara Dipukuli dan Dicabuli Ayah Sendiri
Jasad pria itu ditemukan pertama kali oleh Armayanti, Minggu (6/3) sekitar pukul 17.00 WIB. Selanjutnya wanita 30 tahun itu menghubungi polisi.
Kapolsek Tapung Hulu AKP Nurman SH menyatakan, lokasi persis di perkebunan kelapa sawit milik warga di simpang PT ATS I, Desa Sukaramai, Kecamatan Tapung Hulu.
GS merupakan warga Pasar SP 3, Desa Bukit Kemuning, Kecamatan Tapung Hulu. Dari hasil olah TKP, ditemukan dompet cokelat berisikan KTP atas nama Khairul Fajri.
Di dalam dompet tersimpan uang Rp 22 ribu, Kartu Indonesia Sehat, kartu ATM BNI dan satu paket kecil diduga sabu.
“Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Hanya saja, pada organ dalam terdapat tanda-tunda pembendungan. Sementara pemeriksaan urin, hasilnya positif methamphetamine. Sebab mati akibat kelebihan zat stimulan (methamphetamine),” ulasnya.
Luka lecet pada dada, lengan dan tungkai diduga didapat setelah GS meninggal.(MXT/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penetapan RTRWP Kalteng Sisakan Masalah
Redaktur : Tim Redaksi