Pria Asal Madiun Tewas Mengambang di Samarinda, Ada Luka Sayatan di Leher dan Tangan

Senin, 17 Oktober 2022 – 22:44 WIB
Pria asal Madiun bernama Nanda Pratama (23) ditemukan tewas mengambang di Samarinda dengan luka sayatan di leher dan tangan korban. Ilustrasi. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Pria asal Madiun, Jawa Timur yang belakangan diketahui bernama Nanda Pratama (23) ditemukan tewas mengambang di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu (16/10) sore.

Korban ditemukan mengenakan pakaian batik dan celana hitam dengan posisi terlentang di bawah kapal landing craft tank (LCT) yang tengah bersandar di pinggir Sungai Mahakam.

BACA JUGA: Begal Sadis Bunuh Driver GoCar dan Mayatnya Dibuang ke Kali BKT

Penemuan mayat di sungai yang membelah daratan timur dari Pulau Kalimantan itu kemudian dilaporkan warga ke aparat kepolisian.

Menerima laporan tersebut, petugas Polairud Polresta Samarinda dan Basarnas Kaltim datang ke lokasi untuk mengevakuasi korban.

BACA JUGA: Identitas Mayat Pria yang Ditemukan di Selokan Pabuaran Serang Terungkap, Ternyata

Setelah dievakuasi, mayat pemuda 23 tahun tersebut selanjutnya dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk visum.

Ditemukan luka sayatan diduga akibat tindak kekerasan pada bagian tangan kanan dan leher korban.

BACA JUGA: Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Sungai Cilemer, Diduga Korban Pembunuhan

Hal itu disampaikan Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda Iptu Hari Cahyadi saat menyerahkan mayat korban kepada pihak keluarga.

"Belum dapat dipastikan apakah luka sayatan di leher dan tangan kanan korban akibat tindak kriminal atau karena apa karena masih dalam penyelidikan," ungkap Iptu Hari dilansir JPNN Kaltim, Senin (17/10).

Sepupu korban bernama Susi mengungkapkan korban baru dua minggu merantau ke Samarinda.

Korban awalnya datang ke Samarinda berencana untuk bekerja di warung nasi goreng milik tantenya yang terletak di Jalan Juanda, Kecamatan Samarinda Ulu.

"Sepupu saya ini dari Madiun, baru datang ke Samarinda 25 September, rencana mau kerja di warung ibu saya," ungkap Susi saat ditemui di kamar jenazah RSUD AWS.

Perempuan 32 tahun itu mengatakan bahwa korban sebelumnya sempat pergi dari rumah orang tuanya pada Kamis (13/10) malam lalu.

Namun korban tidak kunjung pulang ke rumah hingga akhirnya pihak keluarga melaporkan kehilangan korban pada Minggu (16/10) sore.

"Setelah melapor ke Polsek Samarinda Ulu, kami dapat kabar kalau sepupu saya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," beber Susi.

Susi mengatakan sudah melihat mayat korban dan membenarkan kalau mayat yang sudah tidak dapat dikenali lagi karena proses pembusukan itu adalah sepupunya.

"Iya, dari pakaiannya. Sebelum hilang dia gunakan batik cokelat dan celana panjang hitam," ucapnya. (mcr14/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler