jpnn.com, TARAKAN - Kembang (15, bukan nama sebenarnya) menjadi korban kebiadaban IS (24).
Dia digituin pria yang bekerja sebagai buruh itu di Gunung Sari, Tanjung Selor, Minggu (26/3).
BACA JUGA: Istri Melahirkan, Suami Bikin Adik Ipar Hamil 4 Bulan
Orang tua Kembang yang menerima laporan dari anaknya langsung mengadukan perbuatan IS ke pihak berwajib.
Setelah melakukan penyelidikan, petugas berhasil meringkus pria beristri yang tinggal di kilometer 12 itu.
BACA JUGA: Dipaksa Buka Handuk di Tempat Sauna, Korban Trauma
“Kiami berhasil mengungkap kasus pencabulan yang terjadi di kilo 12, pelakunya sendiri sudah ditahan,” ungkap Ps Kasubbag Humas Polres Bulungan Aiptu Tutut Murdayanto kepada Kaltara Pos, Senin (3/4).
Dari hasil pemeriksaan, IS nekat melakukan perbuatan asusila itu karena tergoda kecantikan Kembang.
BACA JUGA: Remaja Dibawa Pacar ke Taman Lalu Digilir 5 Pria
IS mengaku sudah mengenal siswi salah satu sekolah menengah (SMP) di Tanjung Selor itu sejak Januari 217.
Kebetulan, orang tua Kembang bekerja di perusahaan yang sama dengan IS.
Kembang sering membantu orang tuanya saat sedang tidak sekolah.
Kembang lama-lama mengenal IS. “Kalau libur sekolah korban sering bantu mamanya di kantor PT. Tunas,” beber Tutut.
Dia menambahkan, pertemuan antara IS dan Kembang makin intensif.
Namun, Kembang jarang berkomunikasi dengan IS. Sebab, IS sudah memiliki anak dan istri.
Nah, peristiwa memilukan itu terjadi ketika Kembang hendak membeli obat, Minggu (26/3).
Kembang yang kala itu berjalan kaki ditawari tumpangan oleh IS.
Kembang pun menerima tawaran itu. Namun, dia malah dibawa ke gudang genset.
Setelah itu, peristiwa memilukan tersebut terjadi.
IS diancam pasal 82 ayat 1 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman mencapai 15 tahun penjara. (mul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah ABG dan Mantan Kakak Ipar, Ujungnya ke Kamar
Redaktur & Reporter : Ragil