jpnn.com, NGAWI - Andik Priawan, warga Kampung Baru, Plandaan, Jombang, Jatim, ditanglap diamankan anggota TNI dari Koramil Paron, Ngawi.
Sebab pria 32 tahun itu menyaru sebagai anggota TNI berpangkat Sersan Kepala (serka) Kodam V Brawijaya.
BACA JUGA: Ladies, Ingin Merasa Kuat dan Tetap Langsing? Coba deh Lakukan ini
Kedok Andik terbongkar setelah gaya bicaranya kurang meyakinkan, saat bertandang ke Desa Semen, Paron rumah rekannya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ngawi, bermula Andik dolan ke rumah Dul Rahman di Desa Semen senin (10/7).
BACA JUGA: Pangdam Sebut Tiga Elemen Penting untuk Menjaga Stabilitas
Kepada keluarga rekan dan tetangganya Andik dengan bangganya menyebut sebagai anggota TNI aktif di kodam V Brawijaya. Andik juga bercerita panjang lebar untuk meyakinkan lawan bicaranya.
Sayang, rencananya tak semulus harapan. Tetangga Dul Rahman semakin menaruh curiga lantaran gaya bicara dan logatnya tak selayaknya anggota TNI.
BACA JUGA: Dikira Bantal Guling, Oh Ternyataâ¦
‘’Awalnya diajak kenalan, dan mengaku sebagai anggota TNI. Karena segi postur dan gaya bicara tidak seperti anggota TNI, warga curiga dan melaporkan ke petugas piket kami,‘’ ungkap Komandan Rayon Militer 0805/02 Paron, Kapten ARH Sukantri.
Mendapatkan laporan tersebut, Sertu Eko Prayitno dan Serda Dwiyanto mendatangi rumah Dul Rohman sekitar pukul 07.00, kemarin (11/7).
Saat bertemu dengan Andik Priawan, keduanya pun melakukan interogasi. Karena tidak tahu banyak perihal kesatuan di TNI, tanpa banyak kompromi, keduanya langsung membawa pria 32 itu ke Koramil Paron.
‘’Saat diinterograsi tentang kepangkatan dan lainnya ternyata tidak bisa menjawab, akhirnya diamankan di mako,‘’ imbuhnya.
Sesampainya di Mako, Andik Priawan kembali menjalani serangkaian pemeriksaan untuk mendalami motif andik. Kali ini melibatkan anggota unit reskrim Polsek Paron.
Sebab, diduga aksinya menyaru sebagai anggota TNI tersebut dilakukan untuk melakukan serangkaian tindak penipuan.
Sasarannya, perempuan yang mendambakan pasangan anggota TNI. Seiring ditemukannya sejumlah foto perempuan di tas yang dibawanya.
Mulai yang berseragam Dishub hingga Polwan. Bahkan di secarik kertas yang dibawanya terdapat sejumlah nomor dengan nama perempuan.
“Memang banyak foto perempuan, tapi pengakuannya sekedar untuk ditunjukkan kepada kenalannya. Cuma sebagai gaya-gayaan,‘’ jelasnya. Dia sempat menangis saat diinterogasi.
Setelah dimintai keterangan dan didata, anggota TNI gadungan itu selanjutnya diserahkan ke Polsek Paron untuk menjalani proses hukum.
Dari penangkapan tersebut petugas mengamankan satu stel pakaian PDH dan tas berisi uang Rp 430 ribu, sejumlah foto perempuan, buku tabungan dan sejumlah barang lainnya.
‘’Kami amankan karena tidak ingin kesatuan kami jatuh akibat ulah pelaku. Selanjutnya kami serahkan ke Polsek untuk diproses hukum, ‘’ tegasnya.
Kepada wartawan Andik mengaku jika aksinya dilakukan lantaran terobsesi menjadi anggota TNI. Namun dia, gagal karena tidak lolos dalam serangkaian tes.
Hingga dia nekat menyaru sebagai anggota TNI untuk gaya-gayaan. ‘’Saya hanya termotivasi sebagai anggota TNI, tapi gagal. Sudah pernah ikut tes juga,’’ tegasnya.
Kata dia, seragam yang dikenakannya diperoleh dari salah seorang kenalannya yang diklaim pensiunan TNI. ‘’ Saya dikasih Iwan, cuma betnya disuruh nyoplok (melepas, Red), ‘’ tuturnya.
Dia mengaku jika kedatangannya ke Ngawi sekedar untuk silaturahmu ke rumah Dul Rohman, teman kerja di sebuah proyek pembangunan di Surabaya. Kedatangannya itu sudah dua kalinya.
Pertama saat H+3 hari raya dan Senin, kemarin (10/7). ‘’Mung dolin, pulang ke rumah Jombang sudah tidak diterima keluarga karena sering membantah,‘’ bebernya.
Dul Rohman teman Andik mengaku sempat curiga dengan rekannya itu. Sebab, sebelumnya dirinya pernah sama-sama pernah bekerja sebagai kuli proyek bangunan bersama Andik di Surabaya.
Tapi setelah beberapa bulan tak bertemu Andik langsung berseragam TNI dan berpangkat serka. ‘’Kalau curiga pasti,’’ tegasnya.
Dul mengatakan kecurigannya itu sempat terpatahkan karena Andik dinilai memiliki banyak wawasan tentang TNI dan sejumlah nama anggota TNI.
‘’Saya sempat tanya kok TNI kerja kuli. Katanya nyambi. Setiap jam istirahat dia bilang mau ijin ke kantor absen. Selain itu, kenalan nama-nama anggota TNI banyak,‘’ jelasnya. (odi/pra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Pastikan 4 Pelaku Penusukan Anggota TNI sudah Ditangkap
Redaktur & Reporter : Soetomo