Pria Berusia 71 Tahun Itu Tewas Terbakar Di Atas Ranjang

Jumat, 20 April 2018 – 03:15 WIB
Kebakaran. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Kepergian Amirudin, 71, untuk selamanya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya.

Lelaki yang tinggal di kontrakan Jalan Mata Air, Kelurahan Pinangjaya, Kecamatan Kemiling, itu tewas dalam kebakaran yang terjadi Rabu malam (18/4).

BACA JUGA: Kebakaran, 6 Toko di Pasar Tradisional Pendopo Tinggal Puing

Menurut Harianto, anak Amirudin, saat kejadian, dia sedang menjemput istri di tempat usahanya. Sebelumnya, lelaki 47 tahun itu sempat memberi ayahnya makan.

Ini dilakukan setiap hari. Amirudin memang tinggal di kontrakan tersebut bersama Harianto dan istrinya.

BACA JUGA: Hotel Terbakar, Ratusan Tamu dan Karyawan Berhamburan

’’Waktu saya kasih makan bapak, dia nyuruh saya jemput istri. Bapak nggak bisa ngomong dan mendengar. Jadi kalau mau apa-apa, pakai isyarat terus,” kata Harianto di lokasi kejadian, Kamis (19/4).

Dari sini, Harianto pergi menjemput istrinya. Dia juga menutup pintu kamar yang ditempati ayahnya dan mengunci pintu depan. ’’Pintu kamar itu cuma saya tutup. Tetapi nggak terlalu rapat,” sebut dia.

BACA JUGA: Pemukiman Terbakar di Kembangan Berdiri di Lahan Pemprov DKI

Kebakaran diketahui saat dia dan istrinya melihat rumah sudah ramai. ”Saya kaget, kok di rumah ramai. Pas saya mau masuk, ada tetangga yang cerita kalau kejadian kayak gitu,” ujarnya.

Dia menuturkan, tidak ada firasat apa-apa sebelum dia mendapati sang ayah meninggal.

”Tapi sebelum pergi, saya sempat ambil video dan foto bapak pakai HP. Saya juga sempat cium wajahnya. Biar kondisi bapak kayak gitu, saya masih sanggup untuk merawatnya,” tegasnya.

Terpisah, Kapolsekta Tanjungkarang Barat Kompol Hapran mengatakan, kebakaran diduga disebabkan api dari korek. Api kemudian merambat ke kasur yang ditiduri Amirudin.

”Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara, Red) diduga api berasal dari korek. Kemungkinan korek jatuh dan apinya membakar kasur hingga menjalar. Dugaan sementara itu,” kata Hapran ditemui di Mapolresta Bandarlampung.

Dilanjutkan, dari hasil keterangan saksi, Amirudin menderita stroke. Ini menyebabkan dirinya tidak bisa beraktivitas dan hanya berada di kamar.

”Dia tinggal bersama anak dan menantunya. Tapi saat kejadian, anaknya sedang menjemput istrinya,” sebut dia.

Diketahui, kebakaran tersebut terjadi Rabu malam (18/4). Amirudin tewas dengan luka bakar di tubuh. Dia dimakamkan Kamis siang.

Menurut Wagiono, 60, pemilik rumah, sekitar pukul 21.30 WIB, dia mendengar suara benda seperti terbakar.

"Saya baru pulang. Kemudian terdengar kretek-kretek kayak terbakar. Pintu depan terkunci. Jadi saya lihat dari samping. Ternyata api sudah besar dan keluar dari jendela,” kata Wagiono.

Lelaki itu berteriak dan meminta pertolongan warga. Pintu kamar didobrak. Saat terbuka, Amirudin ditemukan sudah tewas.

”Dia (Amirudin, Red) saya tarik. Tapi sudah meninggal dengan tubuhnya hitam,” urainya. (pip/c1/ais)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Calon Polisi Selamat dari Kebakaran Gedung SDM Polda


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler