Pria di Balik Menterengnya Sirkuit Mandalika, Putra Daerah, Baru 31 Tahun

Rabu, 13 Oktober 2021 – 08:25 WIB
Muhammad Awalutfi Andika Putra, salah satu sosok di balik mewahnya Sirkuit Mandalika. Foto: Toni/Lombok Post

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Pertamina Mandalika International Street Circuit atau Sirkuit Mandalika menjadi buah bibir, khususnya di kalangan dunia otomotif

Sirkuit yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu masuk dalam jajaran tempat balapan kelas dunia.

BACA JUGA: Resmi, Sirkuit Mandalika Masuk Kalender Sementara MotoGP 2022

Di balik menterengnya Sirkuit Mandalika itu, ada andil besar tangan ahli putra daerah. Salah satunya Muhammad Awalutfi Andika Putra.

Dia adalah sosok yang menerjemahkan keinginan Dorna Sports dan mengaplikasikannya di Sirkuit Mandalika.

BACA JUGA: TNI Mengerahkan 5.000 Personel Mengamankan WorldSBK di Sirkuit Mandalika

Dika, begitu putra NTB kelahiran 1990 itu disapa, orang yang sangat teliti dalam pekerjaannya.

Dia tak mau ada kekeliruan sekecil apa pun di Sirkuit Mandalika. Suatu ketika, Dika pernah meminta service road dibongkar sepanjang 80 meter lantaran terlalu curam. Maka jalan yang sudah siap tersebut dibongkar kembali. Disesuaikan lagi.

BACA JUGA: Warga Terjebak di Tengah Sirkuit Mandalika, Gubernur dan Istri Datang Berboncengan

Usia Dika memang masih 31 tahun. Namun, dia telah memikul tanggung jawab amat besar.

Di tangan Dika, kualitas Sirkuit Mandalika dipercayakan. Tugasnya adalah memastikan dan menerjemahkan apa yang diinginkan pihak Dorna Sports, penyelenggara MotoGP.

Alumnus S2 Teknik Sipil ITS Surabaya itu harus memastikan setiap sambungan di sirkuit benar-benar harus halus.

Di sisi lain, Dika adalah figur yang ramah. Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA Happy Harianto menyebut Dika adalah putra daerah yang memiliki semangat kerja keras, etos tinggi, dan kesungguhan.

Lombok Post menemui Dika di sela-sela aktivitasnya yang padat. Dika mudah dikenali di lapangan. Sebab, ke mana-mana dia menenteng meteran gulung.

"Saya mulai bekerja di ITDC September 2017,” kata Dika.

Semua bermula saat proyek awal KEK Mandalika dimulai. ITDC membutuhkan tenaga lokal yang terampil dan punya keahlian berkaitan dengan konstruksi.

Sehingga Dika pun ditugaskan di Project Bisnis Support kala itu. Namun, 2018 ia pindah ke Project Manajemen Officer.

Sebelum bekerja di ITDC, Dika lebih dahulu menjadi pekerja di salah satu perusahaan konstruksi ternama.

Pada Januari 2020, Dika pindah ke MGPA selaku technical advice dan konstruksi sirkuit. Ia bekerja di bawah Direktorat Konstruksi dan Pengembangan MGPA. “Saya membantu Direktur Dwiyanto Eko Winaryo,” ucapnya.

Pada Direktorat Konstruksi dan Pengembangan MGPA, Dika ditugaskan men-deliver konstruksi sirkuit dari awal sampai akhir. Berkoordinasi dengan pihak PT PP selaku pelaksana proyek. 

Sebagai user, Dika bersama sejumlah pihak bekerja siang malam memastikan proyek sirkuit berjalan sesuai rencana.

Mulai dari menyusun struktur terkait laporan quality, gambar, metode. Ia harus menyiapkan laporan harian, mingguan, dan bulanan.

"Kami memang dari awal berkomitmen ini akan menyita banyak waktu personal maupun jam kerja. Makanya harus siap siang malam,” katanya.

Menurut Dika, ada ahli lain yang juga dari NTB, memiliki tanggung jawab besar dalam pembagunan Sirkuit Mandalika.

"Pak Suhaili. Beliau ahli aspal. Orang yang mendesain aspal Sirkuit Mandalika," kata Dika.

Putra kelahiran Mataram itu menambahkan, secara teknik, mengerjakan aspal Sirkuit Mandalika hampir sama dengan pembangunan jalan raya. Hanya saja ada spesifikasi khusus yang harus dipenuhi sesuai standar pihak Dorna Sport.

Dika mengatakan hal yang paling sulit dalam pembangunan sirkuit ini ialah menjaga konsistensi campuran aspal dan suhu.

Untuk urusan itu, Dika bersama Direktur Dwiyanto pernah menginstruksikan dump truck yang berisi campuran aspal agar dikeluarkan dari lokasi. Sebab, suhunya drop begitu drastis.

Dika mengungkapkan Sirkuit Mandalika dibangun berdasarkan standar pembangunan jalan raya di Eropa dan menjadi acuan Dorna Sport.

Saat ini Sirkuit Mandalika sedang menunggu proses homologasi. Dika pun mengaku sangat bersyukur bisa banyak belajar dari Dorna Sports. "Selama mereka datang ke sini, kami mendapat banyak pelajaran," tuturnya.

Safety Officer The Federation Internationale de Motocyclisme Franco Uncini, bersama Race Direction Dorna Sports Loris Capirossi dan Managing Director Dorna Carlos Ezpeleta memang telah meninjau langsung kondisi Sirkuit Mandalika. Dika, menjadi salah seorang yang selalu mendampingi para petinggi MotoGP tersebut selama kunjungan.

Dika bersyukur bisa memberi kontribusi untuk pembangunan sirkuit kelas dunia di tanah kelahirannya sendiri.

"Saya dengan senang hati mau bekerja ekstra di sini, agar sirkuit ini dibangun dengan kualitas yang baik. Karena ini sirkuit masyarakat NTB," ujar alumnus SMP 2 Mataram dan SMA 1 Mataram itu. (*/hamdaniwathoni/lombokpost)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler