Pria Ini Akui Bunuh Pacarnya karena Kepalanya Sering Dipukul

Minggu, 01 April 2018 – 03:45 WIB
Juni (kiri) pelaku pembunuhan kekasihnya ditangkap di Bengkulu. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Poresta Barelang bersama Polsek Nongsa berhasil menangkap Juni Aryadi pembunuh Amellia Delta Wahyuni alia Meli, 34, di Bengkulu, Jumat (30/3) lalu.

Dari hasil pemeriksaan kepolisian, Juni nekat menghabisi nyawa sang pacar akibat sering dipukul korban di bagian kepalanya.

BACA JUGA: Kawasan Ekonomi Khusus Batam Bakal Beri Banyak Kemudahan

"Iya sudah ditangkap, saat ini sedang kami periksa," kata Kapolsek Nongsa Kompol Albert Sihite, Sabtu (31/3).

Dia mengatakan kejadian ini bermula saat korban pulang kerja sekitar pukul 03.00 pagi (26/3).

BACA JUGA: Razia, Dinkes Temukan Cacing Hidup di Dalam Ikan Kaleng

Sesampai di kamar kos tempat pasangan ini tinggal, Meli melihat Juni sedang tertidur. Lalu Meli membangunkan korban dan marah-marah ke Juni.

Dari pengakuan Juni, kemarahan Meli ini akibat dirinya sering bermain di media sosial seperti Facebook, WhatsAap, dan menggoda perempuan lain melalui aplikasi itu.

BACA JUGA: Sedang Tidur, Abellia Dihantam Pacar Pakai Kayu, Innalillahi

Sedang Tidur, Abellia Dihantam Pacar Pakai Kayu, Innalillahi

Setelah melampiaskan kemarahannya, Meli kembali keluar dari kamar kos untuk membeli nasi goreng. Sesampai di kamar kosnya lagi, Meli kembali marah-marah dengan Juni. Tak hanya itu,

Meli juga memukul Juni dibagian badan dan kepalanya.

"Saat korbannya tertidur inilah dihabisi oleh Juni," ucapnya.

Kepada penyidik Juni mengatakan kemarahannya memuncak karena sering dipukul di bagian kepalanya.

Karena tidak terima, Juni lalu mengambil kayu broti memukul kepala korban sebanyak tiga kali. Lalu Juni juga mencekek leher korban, hingga Meli tak bisa bernapas lagi.

"Setelah itu dia mengambil lima ponsel milik korban dan uang sebesar Rp 550 ribu. Dan membeli tiket pesawat ke Pekanbaru dan tiket travel ke Kepahiang, Bengkulu di rumah orangtuanya," ungkap Albert.

Pengungkapan kasus ini, kata Albert bermula dari pesan singkat yang dikirimkan Juni kepada ibu kosnya. Pesan singkat itu berbunyi "aku mau ngomong tp takut, tp ini sudah terjadi dikontrakan".

Dari sinilah kecurigaan pihak kepolisian bermula, lalu juga setelah kejadian Juni juga memilih kabur ke kampung halamannya.

"Atas kasus ini, kami telah memeriksa dua orang saksi," ungkap Albert. (ska)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Dianiaya Sang Ayah, Bayi Mungil Ini Meninggal Dunia


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler