Sedang Tidur, Abellia Dihantam Pacar Pakai Kayu, Innalillahi

Sabtu, 31 Maret 2018 – 20:05 WIB
Polisi melakukan olah TKP di indekos Abellia Delta Wahyuni di Teluk bakau, Nongsa, Batam, Kepri, Senin (26/3/2018) malam. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Polisi akhirnya berhasil menguak misteri kematian Abellia Delta Wahyuni di kamar indekosnya, Teluk bakau, Nongsa, Batam, Kepri, Senin (26/3/2018) malam.

Bagian kepala perempuan yang akrab disapa Meli ini bersimbah darah. Polisi menduga Meli mati sebab dibunuh.

BACA JUGA: Diduga Dianiaya Sang Ayah, Bayi Mungil Ini Meninggal Dunia

Polsek Nongsa bekerjsama sengan Polresta Barelang mencari keterangan dan menggali data dari lokasi kejadian dan orang-orang sekitar Meli.

Hariyanti, 47, salah seorang yang dimintai keterangan oleh Polisi mengaku mendapatkan pesan singkat dari Juni Aryadi, pacar Meli.

BACA JUGA: Bayi Ditemukan di Teras Rumah Warga, Dibungkus Jaket Pria

Namanya layanan pesan singkat (SMS), isinya pun pendek yakni, “Aku mau ngomong tapi takut, tapi ini sudah terjadi.”

Info awal pengirim pesan pendek itu telah berada di Bengkulu.

BACA JUGA: Lagi, Jemaah Tertipu Umrah Biaya Murah

Selanjutnya, polisi melakukan kerja sama dengan Satreskrim Polres Bengkulu. Juni Aryadi pun berhasil ditangkap sekira pukul 16.30 Wib.

Selama di Batam, pria kelahiran 30 juni 1987 tinggal di Kampung Puncak Teluk Bakau, Kecamatan Nongsa.

Kepada polisi Juni telah mengakui semua perbuatannya tersebut. Dia menuturkan pada hari nahas itu, Meli pulang kerja sekira pukul 15.00.

Meli mendapati Juni tidur di kamarnya. Terjadi pertengkaran di antara keduanya. Sumber kemarahan Meli ialah cemburu. Meli menganggap Juni kerap main hati dengan perempuan lain melalui jejaring sosial.

Kemarahan Meli sejenak mereda. Meli keluar rumah beli nasi goreng. Sekembali dari beli nasi goreng Meli kembali marah.

Meli tak jadi makan. Nasi goreng itu dimakan Juni padahal Meli beli nasi goreng sebab merasa lapar.

Meli makin marah, Juni rebahan di kasur. Meli memukul-mukul Juni. Bahkan pada bagian kepala Juni.

Kemarahan Meli reda. Meli lelah. Meli pun tertidur.

Rupanya saat inilah Juni ambil kesempatan membalas dendam. Dengan kayu yang diambilnya dari luar indekos, Juni memukul Meli.

Juni tak yakin Meli sudah mati. Juni mencekik meli. Juni pun pergi.

Sebelum pergi Juni mengambil 5 ponsel milik Meli dan duit Rp 550.000 dari dompet Meli.

Uang itu Juni gunakan membeli tiket pesawat ke Pekanbaru dan tiket travel ke Kepahiang, Bengkulu, tempat orangtuanya. (jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Habis Penertiban, Penambangan Pasir Malah Makin Merajalela


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler