Pria Ini Dulu sebagai Pemulung, Siapa Sangka Sekarang Jadi

Minggu, 30 Januari 2022 – 17:14 WIB
Kemeja lengan panjang bergaris-garis lurus dipadu sepatu hitam khas kantoran lengkap dikenakan oleh Irmanyuda (40) setiap pagi dan sudah menjadi rutinitas. Foto: Humas Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Irmanyuda, 40, setiap pagi menjalani rutinitas sebagai pegawai kantoran. Dia kerap mengenakan kemeja lengan panjang bergaris-garis lurus yang dipadu dengan sepatu hitam.

Yudha, sapaan akrab Irmanyuda, datang lebih pagi di depan pintu kantor pengelola gedung tinggi apartemen Grand Kamala Lagoon, Kota Bekasi. Dia lebih dulu menempelkan jari di finger print.

BACA JUGA: Begini Kisah Pendampingan dari Kemensos terhadap KPM Bermental Dak Kawa Nyusah

Yudha mengerjakan tugas sehari-hari dengan penuh tanggung jawab. Misalnya, menata berbagai file dan dokumen, merapikan ruangan, hingga menyiapkan minuman dan meletakkannya di meja-meja karyawan.

Namun, siapa sangka, pria kelahiran Jakarta ini sebelumnya hanya pemulung di Jakarta. Saat istirahat memulung di pinggir jalan, Yudha disapa Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini pertengahan tahun lalu.

BACA JUGA: Melalui Program Keluarga Harapan, Kemensos Bantu Sukseskan Usaha Jagung Raneti

Awalnya, dia ragu menerima tawaran Mensos untuk mengikuti program rehabilitasi sosial di Balai Pangudi Luhur Bekasi.

Namun, setelah diberi penjelasan dan diyakinkan Mensos, dia akhirnya luluh menerima tawaran tersebut.

BACA JUGA: Maruf dan Risma Tinjau Lokasi Gempa Pandeglang, Kemensos Salurkan Bantuan

Di Balai Pangudi Luhur Bekasi, Yudha mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan (vocational) kewirausahaan seperti beternak lele dan ayam serta membuat kompos dan motivasi perubahan perilaku agar bisa bekerja di segala bidang.

Kemensos melalui Balai Pangudi Luhur tidak melepas Yudha begitu saja setelah selesai mengikuti pelatihan. Dia disalurkan ke pengelola apartemen di Bekasi.

Hasil asesmen di awal masuk balai, tercatat Yudha memiliki penghasilan memulung rata-rata Rp 15 ribu-Rp 30 ribu per hari.

Setelah bekerja di kantor apartemen, dia menerima gaji Rp 5 juta per bulan.

"Saya sangat berterima kasih kepada Bu Risma yang telah mengangkat derajat hidup dari jalanan sebagai pemulung menjadi pegawai kantoran seperti saat ini," ujar Yudha.

Dia berjanji tidak melupakan para pembimbing, teman-teman yang sama-sama berjuang mengubah nasib di balai, dan semua pihak yang telah membantu dirinya hingga bisa bekerja.

"Saya tidak akan seperti kacang lupa kulitnya, melupakan para instruktur dan kawan-kawan di balai. Saya selalu ingat dan semoga apa yang telah diberikan selalu jadi motivasi agar bisa saling berbagi dengan sesama," katanya.

Secara khusus, Yudha juga berjanji mengingat pesan Mensos Risma untuk selalu bekerja keras, jujur, dan disiplin agar hidup berubah.

Ida, Finance Building Management Apartemen Grand Kamala Lagoon Bekasi, menilai kinerja Yudha cukup bagus, bisa diandalkan, dan bertanggung jawab.

"Iya, tidak hanya dengan saya, tetapi teman-teman di kantor merasakan Pak Yudha bisa bekerja dengan baik, rajin, dan datang paling pagi dan pulang paling sore, " tandas Ida. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler