jpnn.com, SURABAYA - Kasus pencurian laptop di lingkungan kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memasuki babak baru.
Unit Reskrim Polsek Mulyorejo menangkap penadahnya bernama Mat Sadeh, warga Jalan Tenggumung Wetan.
BACA JUGA: KBRI Desak Kepolisian Namibia Serius Usut Kasus Pencurian Harta WNI
Dia mendapatkan barang yang dijual Abdul Latif, pelaku pencurian. Mat pun sudah dijebloskan ke sel setelah disidik.
Mat bukan sekali ini saja membeli barang yang diindikasikan hasil curian. Yakni, tercatat sekitar 17 kali.
BACA JUGA: Ibu dan Putranya Lakukan Perbuatan Terlarang
BACA JUGA : Latif Sering Berpakaian Rapi, Menyamar jadi Mahasiswa UNAIR
BACA JUGA: Melawan Saat Ditangkap di Depan Pacar, Dor! Udin Pocong Roboh
Modusnya pun hampir sama. Begitu maling mendapat barang curian, barang tersebut langsung dijual kepada Mat di salah satu pasar kawasan Wonokromo.
Di sana, banyak dijual barang elektronik dengan harga miring. Hanya, asal muasalnya patut diragukan. Polisi pun masih terus mengembangkan kemungkinan lainnya.
Kanitreskrim Polsek Mulyorejo Ipda Mulyono menyatakan, penangkapan Mat Sadeh itu adalah hasil pengembangan dari informasi Abdul Latif.
Pihaknya langsung gerak cepat menelusuri jejak penadah. Anggota mendeteksi Mat berada di rumahnya saat itu.
''Kami pancing dan langsung saja kami tangkap. Pelaku sempat berontak. Saya minta jangan sampai melawan,'' katanya.
Pelaku pun dibawa ke Mapolsek Mulyorejo untuk menjalani penyidikan.
BACA JUGA : Uji Nyali Curi Laptop di Asrama TNI, Babak Belur deh Mas..
Pelaku mengakui membeli barang curian laptop dari Abdul Latif untuk dijual lagi. Dan, bukan cuma sekali dua kali.
Sebab, keuntungan yang didapat menggiurkan. Bisa lebih dari dua kali lipat. Dua laptop barang curian di laboratorium biologi Unair dibelinya seharga Rp 1 juta. Setelah itu, dia menjualnya lagi dengan harga lebih dari Rp 2 juta. (dan/c17/ady/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pede Tingkat Dewa, Pencuri Berpose Salam Metal Bersama Polisi
Redaktur & Reporter : Natalia