Pria Ini Sudah 18 Kali Berhasil Bobol ATM

Rabu, 31 Oktober 2018 – 20:09 WIB
Satuan Raimas Sabhara Polrestabes Surabaya tingkatkan patroli di sejumlah mesin ATM Bank Mandiri di Jalan Indrapura dan ATM Bank BRI di Jalan Rajawali, Selasa (20/3). Foto: Ahmad Khusaini/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Tim Jatanras Ditreskrimun Polda Jatim berhasil membekuk tersangka pemobolan ATM. Ternyata tersangkanya adalah residivis kasus pembobolan ATM, yaitu Aldy Yossy Saputra.

Pria 39 tahun yang pernah dipenjara di Lapas Lowokwaru, Malang, itu mengulangi perbuatan buruknya.

BACA JUGA: ATM Dibobol, Uang Dibagi, 20 Pelaku Tertangkap

Yossy beraksi kembali sebagai pembobol ATM dengan level yang lebih parah. Sebab, dia membobol 18 ATM di empat kota.

Hal itu terungkap dalam rilis kasus di halaman Ditreskrimum Polda Jatim kemarin.

BACA JUGA: Pembobol Kartu ATM Ini Akhirnya Diringkus Polisi

Yossy dicokok Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim pada 21 Oktober lalu di rumahnya, kawasan Jabon, Sidoarjo.

''Tersangka ini buron banyak polisi. Ya kan?'' tanya Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela kepada tersangka. Yossy memilih irit bicara. Dia cuma mengangguk.

BACA JUGA: Bobol ATM Nasabah, Pelaku Pakai Beli Mobil Mercy

Tersangka diburu lima polres di Jatim sejak Juli lalu. Dia punya keahlian unik. Yakni, mengambil uang dengan menggunakan kartu ATM, tapi saldonya tidak berkurang.

Bagaimana caranya? Yossy cuma butuh obeng, besi sepanjang 40 cm, dan sebuah kartu ATM.

Mula-mula dia harus mencari orang lain untuk membukakan rekening. Orang tersebut bisa siapa saja.

Mereka diupah Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. ''Mereka bukan bagian dari komplotan. Cuma dimintai tolong,'' ungkap Leonard.

Begitu ATM sudah ditangan, dia lantas mencari sasaran. Biasanya Yossy beraksi bersama rekannya yang kini juga menjadi buron, berinisial E.

Mereka diketahui beraksi sejak Juli hingga September lalu. Di berbagai daerah, terutama di daerah timur. Yaitu, Situbondo, Probolinggo, Jember, dan Bondowoso.

Yossy dan rekannya mencari ATM yang punya pecahan Rp 100 ribu. Mereka sengaja mencari lokasi yang jarang didatangi para nasabah. Misalnya, di sudut kota atau jalan raya yang dekat perkampungan.

Begitu dipastikan sepi, mereka langsung memasukkan kartu ATM dan memilih penarikan Rp 2 juta.

Nominal tersebut merupakan batas maksimal per penarikan. Keduanya mengandalkan ketajaman telinga mereka.

Sebab, Yossy harus tahu betul kapan suara mesin penghitung uang hampir mengirim uang ke mulut mesin.

Tak heran, dalam sejumlah rekaman CCTV (closed circuit television) yang diperlihatkan oleh penyidik, dia tampak mendekatkan telinga dan matanya memperhatikan tanda-tanda yang sudah dia hafal.

Begitu akan tiba waktunya, dia segera meminta rekannya untuk mematikan aliran listrik ATM tersebut.

Suara bunyi mesin penghitung suara itu berhenti. Namun, kamera pengawas tidak mati meski mesin ATM mati.

Alat tersebut merekam detik demi detik pembobolan tersebut.

Dari balik celana, Yossy mengeluarkan obeng dan besi panjang. Setelah dicongkel, mulut mesin itu dimasuki besi panjang, lalu tangannya masuk mengambil uang.

Tak lama kemudian tangannya keluar dari mesin dengan membawa setumpuk uang pecahan Rp 100 ribu.

Kakanwil BRI Malang M. Yasir menyatakan, pihaknya merugi sekitar Rp 126 juta atas aksi kedua pelaku. (mir/c4/end/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! Kawanan Pembobol ATM Masih Berkeliaran


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler