jpnn.com, SUMBAWA - DN (18) mengaku mengalami pemerkosaan yang dilakukan oleh tiga orang laki-laki.
DN merupakan seorang pria, warga Desa Perung, Lunyuk, Sumbawa, NTB.
BACA JUGA: Warga Bak Intelijen, Ada yang Menyamar, Tempat Plus-plus Terungkap
Dilansir dari bali.jpnn.com, dia telah melaporkan peristiwa yang terjadi ke Polres Sumbawa, Kamis lalu (6/1).
Pria kemayu yang bekerja di sebuah kafe di kawasan Sampar Maras ini mengaku telah diperkosa dengan cara sodomi.
BACA JUGA: Terdakwa Pemerkosa Belasan Santriwati juga Dituntut Hukuman Kebiri, Begini Alasannya
Versi korban, dirinya digilir tiga laki-laki secara bergiliran di Pantai Baru Labuan Sumbawa, Kecamatan Badan, Sumbawa pukul 02.30 WITA, Kamis lalu (6/1).
Selain diperkosa, korban mengaku dianiaya oleh para terduga pelaku.
BACA JUGA: Akun Twitter Pemkot Depok Timbulkan Kegaduhan, Wali Kota Curiga Diretas
Kasatreskrim Polres Sumbawa Iptu Ivan Roland Cristofel melalui Kasihumas AKP Sumardi mengatakan kasus berawal ketika korban pulang ke tempat indekosnya di Desa Karang Dima setelah belanja.
Saat melintas di Jalan Raya Pantai Saliperate, korban dicegat tiga orang laki-laki.
Mereka langsung menyeret korban ke sebuah gedung di dekat pantai setempat.
Di gedung tersebut, korban mengaku digilir.
Korban tidak mampu melakukan perlawanan lantaran dalam kondisi tangan terikat baju.
Setiap melawan, korban dianiaya hingga babak belur.
Puas memerkosa korban, ketiga pelaku kabur dan membawa tas korban yang berisi uang Rp 500 ribu.
Keesokan harinya, korban melaporkan kasus yang dialaminya ke Polres Sumbawa.
Terkait laporan korban, AKP Sumardi mengatakan tim penyidik langsung memeriksa saksi korban.
Termasuk melakukan visum di RSUD Sumbawa.
“Tim penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap penjaga gedung Pantai baru, Labuhan Sumbawa,” beber AKP Sumardi dilansir dari laman Humas Polda NTB.
Hal yang mengejutkan, berdasar bukti permulaan yang cukup, ada indikasi korban berbohong.
“Penyidik masih melakukan pemeriksaan tambahan untuk memperkuat benar tidaknya kasus ini. Namun, dugaan awal, korban berbohong,” paparnya.(lia/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang