Pria Meninggal di Depan ATM BRI Dievakuasi Tim Penanganan COVID-19

Kamis, 09 April 2020 – 01:53 WIB
Tim Penanganan COVID-19 Kalimantan Tengah menggunakan alat pelindung diri (APD) mengevakuasi seorang pria yang ditemukan meninggal dunia di depan Unit ATM BRI Jalan Seth Adji, Palangka Raya, Rabu (8/4). Foto: Antara/HO

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Tim Penanganan COVID-19 Kalimantan Tengah lengkap mengenakan alat pelindung diri (APD) mengevakuasi seorang pria yang ditemukan meninggal dunia di depan Unit ATM BRI Jalan Seth Adji, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (8/4). 

"Pria yang ditemukan meninggal itu bernama Abdul Mantaha (62), warga Jalan Cendana 22, Kota Palangka Raya itu diduga karena sakit jantung," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri saat dihubungi, Rabu.

BACA JUGA: Satu Lagi Anggota Dewan dan Istrinya Dinyatakan Positif COVID-19

Jaladri mengatakan, ditemukannya laki-laki tersebut di depan unit ATM Bank BRI oleh warga sekitar pukul 11.00 WIB.

Tidak lama kemudian, petugas dari RSUD dr Doris Sylvanus dan anggota kepolisian dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) langsung mengevakuasi yang bersangkutan ke kamar jenazah untuk dilakukan visum.

BACA JUGA: Terpapar dari Suami, Istri Pasien COVID-19 Nomor 13 Akhirnya Meninggal Dunia

"Jadi yang bersangkutan ini bukan korban akibat COVID-19, melainkan meninggal karena penyakit yang dideritanya," ujarnya pula.

Sampai saat ini, jenazah pria tersebut masih berada di kamar jenazah RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

BACA JUGA: Rasul Meninggal Mendadak di Masjid, Satgas Penanggulangan COVID-19 Langsung Gerak Cepat

Jaladri menegaskan, saat dievakuasi yang yang bersangkutan bukan masih hidup, melainkan sudah meninggal dunia karena penyakitnya.

"Jadi yang bersangkutan sudah meninggal saat dilakukan evakuasi petugas," kata dia pula.

Berdasarkan pantauan di lapangan, dengan adanya penemuan mayat pria tersebut, warga yang berada di sekitar lokasi penemuan itu takut untuk mendekat dan memberikan pertolongan. Akibat kondisi Palangka Raya dinyatakan zona merah pandemi COVID-19, terpaksa masyarakat menghubungi petugas yang berwenang untuk menanganinya.

Bahkan, di lokasi penemuan jasad pria renta itu, juga menjadi tontonan warga yang melintas, karena warga tidak berani memberikan pertolongan sama sekali.

Tania (60), istri dari Abdul Mantaha (korban) mengatakan dirinya mengetahui kejadian tersebut diberitahu oleh anggota kepolisian, sehingga langsung datang ke rumah sakit untuk melihat suaminya tersebut.

Dia menuturkan, sebelum meninggal kemarin malam, dia mengaku tidak bisa tidur semalam suntuk, hal itu juga dialaminya kemarin malam. Bahkan, tidak ada sakit yang aneh-aneh dialami yang bersangkutan, bahkan terlihat sehat dan tidak pernah ke luar kota.

BACA JUGA: Pasangan Selingkuh Terjaring Tim Razia Antisipasi COVID-19, Prianya Dijemput Istri di Kantor Polisi

"Dia tidak ada ke luar kota, bahkan tadi malam suami saya itu kelihatan sehat-sehat saja," ujar Tania.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler