jpnn.com - SAMARINDA - Mayat seorang pria yang belum diketahui identitasnya mengapung di Sungai Mahakam, tepatnya di samping kandang babi di kawasan Sungai Lais, kemarin sekitar pukul 10.00 Wita.
Saat ditemukan tubuh pria misterius itu masih mengenakan pakaian lengkap, jaket bahan jins, baju hem dengan motif kotak-kotak dan celana jins warna hitam serta celana dalam warna biru.
BACA JUGA: Awas, Penipu Incar Honorer K2 di Sekolah
Polisi menduga, pria misterius adalah jambret yang menceburkan diri ke Sungai Karang Mumus saat diburu korbannya di sekitar Jalan Pesut dan Jalan P Suriansyah, Sabtu (27/6) lalu.
“Dugaannya memang seperti itu. Apalagi kalau melihat dan mencocokkan ciri pakaian yang dikenakan penjambret dengan pakaian temuan Mr X,” kata Kanit Reskrim Polsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda, Ipda Novandi Arya Kharizma dilansir Samarinda Pos (Grup JPNN.com).
BACA JUGA: Polisi Yakin Pembunuh Siswi Madrasah Aliyah tak Gila
Saat penjambret yang dikejar warga menceburkan diri ke sungai dari Jembatan II, aparat Polsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda juga memonitor dan turut melakukan pencarian.
“Jadi kami juga tahu bagaimana ciri penjambret yang terjun ke Karang Mumus. Dan mengenai ciri tersebut sudah kami konfirmasikan ke Polsek Ilir,” tutur Arya.
BACA JUGA: Pejabat BKD Terjerat Korupsi Dijebloskan ke Bui
Meski begitu, Arya mengatakan ini sebatas dugaan sementara. Lantaran saat jasad pria misterius ditemukan tidak ada petunjuk lain seperti kartu identitas maupun ponsel.
“Kami masih menunggu keluarganya siapa tahu ada. Untuk sementara ini sebelum maupun sesudah jasad Mr X itu ditemukan kami tidak mendapatkan adanya laporan orang hilang kecuali jambret itu,” ujar Arya.
Dan untuk memastikan apa penyebab tewasnya Mr X ke sungai polisi masih menunggu hasil visum RSUD AW Sjahranie.
Adapun ciri-ciri khusus dari Mr X adalah rambut pendek dan memiliki tato di pinggang belakang serta paha kiri berbentuk tulisan. Untuk diketahui, jasad Mr X pertama kali ditemukan seorang pemulung yang kebetulan mencari barang bekas di aliran Sungai Mahakam bernama Sahrani (50), warga Jalan Padat Karya, RT 10, Kelurahan Handil Bakti, Palaran. (oke/agi/kpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Dukung Wali Kota Bengkulu, Hentikan Pengadilan Jalanan
Redaktur : Tim Redaksi