jpnn.com, MEDAN - Seorang pengemudi mobil di Medan, Sumut, berinisial RP, ditangkap polisi setelah terlibat cekcok dengan petugas e-parking besutan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Pertengkaran antara RP dan jukir di Medan itu sempat viral di media sosial. Penyebabnya, lantaran pengendara sesumbar mengancam akan mematahkan leher Bobby Nasution.
BACA JUGA: Pemuda Penganiaya Bocah Melawan saat Diamuk Massa, Jadinya Kayak Begini, Lihat
Saat dihadirkan dalam paparan di Mapolrestabes Medan, RP mengungkapkan alasannya hingga mengucapkan ancaman tersebut.
Dia mengira Bobby yang disebut oleh petugas parkir itu adalah nama seorang preman penguasa parkir di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Bawa Kabur Fortuner Berisi Uang Puluhan Juta Rupiah, Silai Lima Berujung Begini
"Sebelumnya, saya tidak tahu yang namanya Pak Bobby jadi dalam benak saya, Pak Bobby yang saya kira preman. Sampai saya mau ngancam dia (petugas) sebenarnya kami takut karena kami pendatang. Saya takut dia panggil bosnya, kami dikeroyok," ujarnya di hadapan Bobby Nasution sebagaimana dilansir sumut.jpnn.com, Senin (25/4).
Meski begitu, pelaku mengakui perbuatannya. Dia turut mengucapkan permintsaan maaf kepada petugas e-parking. Selain itu, dia juga meminta maaf kepada Bobby Nasution karena sempat mengancam akan mematahkan lehernya.
BACA JUGA: DS Naik Pitam, Selingkuhan Istri Bersimbah Darah Ditikam Pakai Badik
"Saya merasa bersalah, karena saya tidak tahu. Saya mengucapkan maaf sebesar-besarnya, saya bukan bermaksud menghina Wali Kota. Saya tahu Pak Bobby setelah kejadian ini," sebutnya.
Selain itu, RP juga membantah informasi bahwa dirinya tidak mau membayar parkir. Dia beralasan bahwa uang parkir itu sudah dibayarnya dengan tunai, bukan dengan elektronik.
"Tetapi Pak, saya bukannya tidak mau bayar parkir, saya mau bayar parkir karena saya maunya cash," ungkapnya.
Dia bahkan mengatakan sebelum terlibat cekcok dengan petugas e-parking, dirinya sudah memberikan uang tunai Rp 5 ribu rupiah sebagai uang parkir kepada petugas.
Namun, setelah uang itu diberikan, petugas e-parking itu malah kembali meminta agar dirinya membayar uang parkir dengan sistem elektronik.
"Saya inisiatif bayar dengan cash. Lalu, si tukang parkir ini bilang boleh bayar cash tapi Rp 5 ribu, karena dia minta ya sudah saya kasih dari pada pakai e-toll. Habis itu, beberapa menit lagi dia minta kartu e-toll, Pak. Jadi, saya bukan gak mau bayar," jelasnya.
RP bahkan menyebut juru parkir anak buah Bobby itu sempat dengan lancang memasukkan tangannya ke dalam dashboard mobilnya.
Hal itu yang membuat RP langsung naik pitam karena merasa petugas e-parking tidak memperlihatkan sikap sopan saat bertugas.
"Karena saya takut, Pak, karena waktu itu (pas kejadian), tangannya masuk ke dalam dashboard mobil saya langsung, dia tidak ada sopannya," kata RP.
BACA JUGA: Seusai Begal Payudara Gadis 19 Tahun, Bapak 3 Anak Ini Ketiban Apes, Rasain
"Tak ada Assalamualaikum, tak ada menyapa langsung minta kartu e-toll, karena yang saya tahu kartu e-toll bisa terkuras saldonya makanya saya tidak berani," sambungnya. (mcr22/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean