Prihatin Banyaknya Informasi Hoaks, Romo Anthonius Ingatkan Pesan Paus Fransiskus

Minggu, 10 September 2023 – 17:36 WIB
Para pemimpin gereja Katolik dari seluruh Indonesia berkumpul di kota Malang untuk membagikan pandangan dan pesan penting tentang bagaimana menggunakan media sosial secara cerdas serta bijak. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Para pemimpin gereja Katolik dari seluruh Indonesia berkumpul di kota Malang.

Tujuannya untuk membagikan pandangan dan pesan penting tentang bagaimana menggunakan media sosial secara cerdas serta bijak. 

BACA JUGA: Gandeng KWI, Kominfo Berantas Hoaks Jelang Pemilu 2024

Konferensi ini merupakan upaya kolaboratif Kemenkominfo untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para pelaku media sosial, terutama generasi muda.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan isilah ruang digital kita dengan konten-konten positif, karya-karya yang baik.

BACA JUGA: Cara Pangdam V Brawijaya Menangkal Hoaks Diapresiasi DPR

Jangan takut apabila menemukan konten negatif, bisa diadukan melalui aduankonten.id. Jika sudah menjadi korban dari penipuan online atau ragu dalam melakukan pembelian online bisa mengadukan atau mengecek rekening pelaku melalui cekrekening.id. 

"Apabila diteror nomor tidak dikenal bisa diadukan di aduannomor.id. Jadi, jangan takut untuk bertindak sendiri.” ujar Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam pidato pembukaan acara literasi digital besutan Kemenkominfo dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) baru-baru ini.

BACA JUGA: 1.000 Babinsa Duta Informasi Positif Ikuti Pembekalan Berantas Hoaks

Bonifasius juga menekankan kepada seluruh peserta untuk selalu membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif sehingga terciptanya ruang digital yang aman dan ramah bagi setiap kalangan.

Harus diingat bahwa era digital yang berkembang pesat, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. 

"Oleh karena itu saya berharap kepada teman-teman untuk dapat ikut andil dalam mengisi ruang digital ini dengan hal-hal yang positif,” tambahnya.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Eksekutif Konsos KWI Romo Anthonius Stevel Lalu menyampaikan gereja Katolik itu sangat positif melihat perkembangan teknologi, sangat positif. Teknologi dinilai sebagai rahmat dan berkat yang diterima. 

"Sambil tentu menyadari tentang bahaya potensi negatif dari informasi yang ada," ujarnya.

Dalam pidatonya Romo Anthonius menjelaskan bahwa informasi yang didapatkan di media sosial adalah rahmat atau berkah bagi seluruh kalangan yang membacanya.

Namun, yang menjadi perhatiannya adalah banyaknya berita bohong dan informasi palsu yang beredar di media sosial. 

Romo Anthonius menekankan kepada seluruh peserta untuk menyebarkan cinta kasih melalui media sosial.

Dia lalu, meningangatkan pesan Paus Fransiskus bahwa Kasih adalah bahasa yang dapat dipahami semua orang, termasuk yang tidak memiliki agama. 

"Oleh karena itu, dalam bermedia sosial, kasih tidak memandang agama, ras, atau latar belakang lainnya. Kasih adalah prinsip universal yang harus mengarahkan perilaku kita online," tuturnya dalam pembukaan acara Literasi Digital bersama KWI.

Romo Anthonius juga menambahkan dalam pidatonya di era informasi dan disinformasi yang melimpah, menjadi penjaga kebenaran sangatlah penting.

Sebagai pengguna media sosial, kita memiliki tanggung jawab untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya.

“Saya mengutip dari Paus Benediktus XVI pernah mengatakan kebenaran itu sendiri tidak selalu populer, dan seringkali benar bukan yang paling mudah atau nyaman.” tambahnya.

Talkshow Literasi Digital bersama Konferensi Waligereja Indonesia merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023 dengan target 50 juta orang mendapatkan literasi digital hingga tahun 2024. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler