Prilly Latuconsina dan Dikta Mengajak Menangis Bersama

Jumat, 11 Oktober 2024 – 15:15 WIB
Prilly Latuconsina dan Dikta bersama pemain serta tim produksi film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Foto: Sinemaku Pictures/Poplicist

jpnn.com, JAKARTA - Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis persembahan Sinemaku Pictures akan tayang di bioskop mulai 17 Oktober 2024.

Disutradarai Reka Wijaya, film drama tersebut siap menyuguhkan kisah penuh emosi dan kesedihan.

BACA JUGA: Prilly Latuconsina dan Dikta Wicaksono Kembali Tampil Bersama

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis mengikuti kisah Tari (Prilly Latuconsina). Setelah kakaknya meninggalkan rumah,
Tari berjuang sendirian untuk menyelamatkan ibunya (Dominique Sanda) dari ayahnya (Surya Saputra) yang abusive.

Tari yang sejak kecil menyimpan banyak sekali trauma, sudah tidak mampu menahan beban tersebut. Dia ditemani Baskara (Dikta Wicaksono), seorang pria temperamental yang juga bergabung di support group yang sama.

BACA JUGA: Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Umumkan Jadwal Tayang di Bioskop

Mampukah Tari melewati trauma yang dipunya dan tidak lagi menyimpan tangisnya sendiri?

Film tersebut juga dibintangi oleh Widi Mulia (sebagai Nina), konselor di support group, Ummi Quary (Ica), Kristo Immanuel (Agoy), Gracia JKT48 (Sarah), dan Antonio
Blanco (Dimas).

BACA JUGA: Penampakan Prilly Latuconsina dan Dikta Dalam Poster Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Ide cerita film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis dikembangkan oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina, dan Junisya Aurelita, sementara skenario ditulis oleh Junisya Aurelita.

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis mengajak penonton untuk merenung lebih dalam tentang emosi, khususnya kesedihan, yang seringkali dipendam.

Melalui kisah Tari, perempuan yang terbebani oleh trauma masa kecil dan masih ada hingga dewasa, film itu menyoroti pentingnya mengakui dan mengungkapkan perasaan
sebagai langkah awal menuju penyembuhan.

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis juga telah menjadi gerakan lewat kehadiran event sebelumnya, Bolehkah Sekali Saja Kita Menangis yang mengajak ribuan orang
untuk mengolah rasa bersama, difasilitasi oleh konselor profesional.

Selain itu, eksperimen sosial yang menghadirkan para pemeran film untuk membagikan perasaan-perasaan terpendam selama ini dan belum pernah terungkap
sebelumnya.

Eksperimen tersebut secara mengejutkan juga menjadi wadah bagi para warganet untuk saling mencurahkan emosi yang mereka alami.

Produser Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Umay Shahab mengatakan, alih-alih mengglorifikasi kesedihan film ini ingin menjadi platform penguat bagi individu yang masih harus berjuang dengan segala lapisan emosi.

“Kami ingin film ini menjadi teman bagi siapa saja yang sedang berjuang dengan emosi. Kami berharap penonton bisa menemukan kekuatan dalam diri sendiri setelah menonton film ini,” kata Umay Shahab.

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis memperlihatkan suasana yang berat dan penuh tekanan. Tari, karakter utama, hidup dalam lingkungan yang penuh dengan ketegangan dan ketidakharmonisan.

Penonton akan merasakan kegelisahan dan kesedihan yang mendalam saat menyaksikan perjuangan Tari untuk bertahan di tengah situasi yang sulit.

Namun, seiring berjalannya film, penonton bisa mulai merasakan perubahan dalam diri Tari. Dia mulai belajar untuk mengungkapkan perasaannya, mencari dukungan dari orang-orang terdekatnya, dan berusaha untuk sembuh dari trauma masa
lalunya.

Perjalanan emosional ini akan membuat penonton terbawa dan ikut merasakan perjuangan Tari. Salah satu momen yang paling kuat dalam film ini yakni ketika Tari akhirnya menangis. Adegan ini sangat emosional dan mampu membuat penonton ikut menangis.

Menangis merupakan bentuk pelepasan emosi yang sehat, dan film ini mengajak penonton untuk tidak takut untuk menangis dan mengungkapkan perasaan.

"Kami ingin film ini menjadi ruang yang aman bagi penonton untuk merasakan berbagai emosi. Melalui cerita Tari, kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang berhak untuk sembuh luka hatinya dan bahagia,” ucap sutradara Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Reka Wijaya.

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis merupakan film yang penuh dengan harapan dan menyoroti proses penyembuhan luka batin dan emosional.

Melalui kisah Tari, film ini ingin menunjukkan setiap orang berhak untuk sembuh dan bahagia. Film itu juga ingin mengajak penonton untuk lebih terbuka dengan emosi dan tidak takut untuk mencari bantuan jika membutuhkannya.

"Melalui Tari, saya berharap penonton bisa merasakan betapa pentingnya untuk tidak memendam perasaan. Menangis itu bukan tanda lemah, tetapi bukti bahwa kita manusia," jelas Prilly Latuconsina.

"Melalui Baskara, saya juga ingin menunjukkan kita semua membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat saat menghadapi kesulitan,” tambah pemeran Baskara, Dikta Wicaksono.

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis tayang di bioskop mulai 17 Oktober 2024 dan bersiaplah menangis bersama. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler