Prioritaskan Beras Impor untuk Bansos, Pemerintah Dinilai Tidak Peka

Selasa, 28 November 2023 – 23:36 WIB
Impor beras. Ilustrasi: Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Analis politik kebijakan pangan Syaiful Bahari mengatakan penyebab beras impor gagal menekan harga dalam negeri dikarenakan alokasinya untuk kebutuhan bansos.

Akibatnya harga beras tidak dapat alami penurunan karena penggunaannya tidak memiliki efek terhadap pasar.

BACA JUGA: Tingkatkan Produksi Beras Nasional, Mentan Amran Serukan Tanam Culik dari Tuban

Padahal, alokasi beras impor sejatinya untuk stok pangan nasional, memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menstabilkan harga.

Menurut Syaiful Bahri, sepertinya pemerintah sudah tidak punya inisiatif lain kecuali impor. 

BACA JUGA: Mentan Buka-bukaan soal Prediksi Impor Beras 2024, Angkanya Wow!

"Ini karena masih kuatnya restriksi ekspor negara-negara produsen seperti India, Vietnam, Thailand, dan China,” kata Syaiful Bahri, dalam keterangannya, Selasa (28/11).

Anggota majelis nasional Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) ini menyebut faktor lainnya juga karena harga di pasaran internasional masih tinggi.

BACA JUGA: Bulog Sebut Beras Impor Tak Akan Dijual, tetapi

"Bagaimana harga beras domestik akan turun kalau lebih banyak digunakan untuk bansos daripada operasi pasar massif. Padahal, hal tersebut untuk mencegah kenaikan harga lagi,” ujarnya.

Dia pun mewanti-wanti bahwa beras bansos menjelang Pemilu 2024 sangat rawan digunakan untuk pendulangan suara di masyarakat miskin.

"Faktanya saat ini masyarakat yang bukan penerima bansos pun makin tercekik karena harus menanggung beban kenaikan harga beras dan komoditi pangan lainnya," tuturnya.

Diketahui, harga beras medium saat ini Rp. 13.500 per kilogram dan premium Rp. 15.000 sampai Rp. 16.000 per kilogram.

"Kenyataan ini peringatan keras bagi pemerintah untuk mengambil tindakan di tengah perhelatan politik 2024," ungkapnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler