jpnn.com, JAKARTA - PT PrismaLink International (PrismaLink) menggandeng Infradigital dalam memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran bagi intansi pendidikan.
CEO PrismaLink Laksono mengatakan konsumen Infradigital bisa menikmati teknologi pembayaran terkini dengan mudah dan lengkap.
BACA JUGA: Bangun 1.000 Startup Digital, Kemendikbudristek Gandeng SurgeÂ
“Kami menghubungkan metode pembayaran ke sistem yang telah dimiliki oleh Infradigital. Dengan luasnya Jaringan IDN, kami harap banyak masyarakat Indonesia yang terbantu. Ke depannya, kami akan terus bekerja sama dengan instansi pendidikan dalam hal kemudahan proses pembayaran,” ujar Laksono.
PrismaLink juga telah mendapatkan izin dari BI dan tersertifikasi PCI DSS. Kini perusahaan ini telah memiliki lebih dari 2.500 merchant aktif di Indonesia. "Hingga 2021, diharapkan mitra aktif PrismaLink bertambah hingga lebih dari 3.000 merchant aktif," ungkap Laksono.
BACA JUGA: Ini Profil Ula, Startup Indonesia yang Bikin Jeff Bezos Merogoh Kantong
Co-Founder & CEO Infradigital Ian McKenna menambahkan saat ini ada lebih IDN memiliki jaringan di 4.000 lembaga pendidikan untuk pembayaran tagihan biaya pendidikan secara online.
Menurut Ian. Kerja sama ini memberikan kemudahan bagi orang tua murid dalam mengingatkan, mengelola, dan membayar tagihan / iuran pendidikan.
“Bayar biaya pendidikan sekarang tidak perlu ke sekolah lagi. Bagi sekolah yang sudah bergabung dengan jaringan IDN, mereka sudah bisa bayar langsung melalui aplikasi mobile banking di smartphone maupun mitra aplikasi dan marketplace kami,” kata Ian.
Ian menyebutkan layanan yang disediakan oleh Infradigital adalah digitalisasi lembaga pendidikan berupa platform Portal Digital (PorDi) dan layanan finansial.
"Kami menghubungkan ribuan sekolah di seluruh Indonesia untuk membantu mereka meningkatkan kualitas pendidikan," kata Ian.
Dia juga mengatakan infradigital merupakan satu-satunya startup di bidang Edutech yang juga terdaftar di Bank Indonesia (BI).
"Kami mengantongi Sertifikasi ISO 27001:2013 mengenai sistem keamanan informasi (ISMS)," beber Ian McKenna. (mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia