jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham menegur ketua DPP Golkar yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Idrus menegur lantaran pernyataan Priyo yang meminta status Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden bisa dievaluasi apabila kalah di pemilu legislatif.
"Lebih baik Priyo fokus di dapil. Saya bukan caleg, sahabat saya Priyo caleg. Saya hanya himbau agar Priyo fokus ke dapilnya agar menang kembali. Ingat pada 2009, kalau bukan karena suara partai, Priyo tidak masuk, coba lihat berapa suaranya," kata Idrus Marham di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (14/3).
BACA JUGA: Cium Anak, Caleg Bisa Dipolisikan
Menurut Idrus, dia punya alasan kuat mengingatkan supaya Priyo fokus pada pemenangan dirinya dalam pileg nanti. Sebab, sebagai Sekjen DPP Golkar, dia menerima banyak keluhan dari konstituen Priyo.
"Kenapa saya himbau Priyo fokus ke dapilnya, karena banyak protes. Mas Priyo selama reses kemana," jelas Ketua Harian Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) DPP Golkar itu.
Bahkan, Idrus juga mengingatkan Priyo untuk tak main-main jelang pileg nanti.
BACA JUGA: Pejabat Publik Ikut Kampanye Datangkan Mudharat Bagi Rakyat
Kalaupun Priyo terlalu percaya diri untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilihan presiden (pilpres) nanti, Idrus menyarankan Priyo melanjutkan perjuangannya setelah pileg.
"Mas Priyo kalau ge er atau kepedean (percaya diri yang berlebihan, red) mau jadi cawapres, saya himbau setelah pemilu lah. Kan dia caleg Partai Golkar, malu dong kalau tidak terpilih. Wakil Ketua DPR, malu dong Golkar. Jadi fokuslah pada dapilnya. Fokus Pemilu lah, kalau mau ada permainan-permainan setelah Pemilu, kita paham kok," sebutnya.
BACA JUGA: 30 Persen Guru Belum Bersertifikat
Pada kesempatan itu Idrus menegaskan bahwa Partai Golkar sebagai partai besar dan berpengalaman didukung oleh sistem dan kepemimpinan yang kuat. Termasuk dalam menetapkan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014 nanti yang sudah final.
"Karena sistem sudah jalan, pandangan Partai Golkar terkait pancapresan Ical ini final dan tanggungjawab kader mempejuangkan ini. Setelah mengambil keputusan ini, hanya ada satu pilihan, amankan dan perjuangkan," tandasnya.
Ical, kata dia, tidak bersedia menjadi calon wakil presiden. "Partai Golkar tidak ada opsi dan itu menjadi keputusan partai. Partai Golkar tidak mau (cawapres), Golkar inginnya jadi presiden. Kita akan beriringan bersama-sama. Siap bersama-sama menghadapi rakyat, dan menarik simpati rakyat. Siapapun yang menjadi calon presiden, kita akan terus berjalan," tegasnya. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU: Banyak Calon Anggota DPD dan Caleg yang Didiskualifikasi
Redaktur : Tim Redaksi