Pro dan Kontra Sex Sebelum Merumput

Kamis, 10 Juni 2010 – 16:47 WIB
JOGA Bonito atau bermain indah adalah motto dari tim nasional sepak bola BrazilNamun, keindahan menggocek bola anak-anak samba, sepertinya tidaklah lengkap jika di tribun depan panggung dunia Afrika Selatan yang akan mulai dihelat  tanpa sorak dan tepuk para perempuan istri atau kekasih mereka

BACA JUGA: Komding dan PT LI Saling Klaim

"Sebuah petaka sepak bola dunia bagi Brazilia," begitu kolumnis sepak bola Brazil Bemardo Pombo dalam tulisannya di harian O Globo.

Bemardo mengkritisi kebijakan yang diterapkan pelatih nasional  Carlos Dunga, yang menerapkan seks ketat selama Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan
Ia tidak mengizinkan para pemain-pemainnya membawa istri atau teman ranjangnya selama laga piala dunia

BACA JUGA: Inter Pastikan Keberadaan Benitez

Bemardo menilai kebijakan paling konyol dari Dunga
"Ia menyia-nyiakan kekuatan spirit yang dibangun para bidadari Amerika Latin," ucapnya.

Menurut Bemardo, para istri maupun kekasih  memiliki andil besar dalam keberhasilan tim nasional Brazil

BACA JUGA: Park Menatap Piala Asia

Karena mereka bisa memberikan spirit, penghapus lelah dan motivator di luar dan dalam lapangan yang tak tertandingi"Anak-anak Samba dilahirkan untuk memainkan sepak bola paling indah di duniaDan keindahan itu akan mendunia, ketika mereka (para pemain) melihat perempuan-perempuan mereka yang paling absurd cantik, paling gila memukau, atau paling konyol "makhluk" panas berjalan di atas bumi, berada di stadion dan bersorak untuk merekaBagaimana hal itu tidak memotivasi mereka?" ujarnya.

:TERKAIT Masalah sex dan sepak bola, memang selalu menjadi kontroversiMasing-masing pelatih tentu memiliki alasannya tersendiri, sebelum akhirnya memutuskan apakah para "serdadunya" itu akan didampingi oleh para wanita terdekatnya.

Pelatih Inggris Fabio Capello membuat keputusan tidak membawa para istri atau kekasih, yang dikenal WAGs (Wives and Girls friend)Capello memang sempat bimbang, sebelum akhirnya menjatuhkan keputusannya ituPerdebatan panjang sempat menghiasi media setempatMesi akhirnya, opsi Capello tetap mengatakan 'Tidak" untuk para WAGs.

Capello nampaknya trauma dengan pengalaman tim "Three Lions", di kontes piala dunia 2006 di JermanDimana tim nasional Inggris menjadi sorotan media karena ulah istri atau pacar yang  kelewat bebas menghabiskan waktu dengan kehidupan seksnyaCapello tak ingin, tragedi Jerman terulang.

Berbeda dengan Capello, pelatih nasional tim Tango Diego Maradona justru membuat keputusan sebaliknyaMaradona membebaskan pada pemainnya membawa istri maupun kekasih merekaToh Maradona tidak membuat keputusannya sendiriMelainkan atas pertimbangan dan saran dokter tim Tango Donato Villami.

Dalam sebuah wawancaranya dengan  Radio Del Plata, selain dapat menumbuhkan motivasi hubungan seks bisa mengatur ritme emosi para pemain sepanjang tidak meminun alkohol selama turnamen berlangsung.  "Para pemain akan dapat melakukan hubungan seks selama Piala Dunia di Afrika Selatan, tapi dengan pasangan reguler mereka, tanpa minum champagne atau minuman keras lain."

Di mata Villami, seks adalah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan"Seks adalah bagian dari kehidupan sosial setiap orang dan bukan masalah sama sekaliMasalah baru muncul jika itu dilakukan berlebihan, bukan dengan pasangan reguler atau selama beberapa jam yang mestinya dimanfaatkan buat istirahat," katanya.

Toh Capello sepakat dengan teori Villami"Semangat tim sangat pentingDengan Lippi kita berbicara tentang Italia saat mereka juara, saat pemain memiliki waktu bebas, pemain berkumpul dengan keluarga merekaSetiap pertandingan berakhir mereka mengadakan pesta barbeque," kata Capello kepada harian Inggris The IndependentNamun, Capello tak bisa menjamin bisa mengawasi WAGs yang notebene lebih terbuka, dan liarKarenanya, dia memilih opsi untuk tidak membawanya.

Seks dan gol merupakan nuansa tak terpisahkan dalam pesta akbar Piala Dunia 2010 di Afrika SelatanPanitia lokal pun telah mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus HIV/AIDS, mengingat di kontes sepak bola akbar itu akan dihadiri ratusan ribu orang dari berbagai penjuru duniaTak kurang dari satu miliar kondom disiapkan untuk mengantisipasi "gol-gol" lain di luar lapangan hijau.

Menurut para ahli kesehatan setempat, akan ada sekitar 40 ribu pekerja seks dari berbagai negara yang ikut masuk ke seluruh pelosok negeri itu untuk memanfaatkan momen membanjirnya suporter guna mencari nafkah sebagai pekerja seks.(aj/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terry Sudah Fully Booked


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler