Pro Kontra Tindakan Irjen Napoleon Bonaparte Menghajar Muhammad Kece

Minggu, 26 September 2021 – 09:54 WIB
Irjen Napoleon Bonaparte mengaku menganiaya Muhammad Kece di Rutan Bareskrim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Irjen Napoleon Bonaparte terhadap tersangka kasus ujaran kebencian dan penistaan agama, Muhammad Kece menuai pro dan kontra.

Diketahui, Muhammad Kece dihajar Irjen Napoleon Bonaparte bersama tahanan lainnya di dalam Rutan Bareskrim Polri.

BACA JUGA: Ahmad Dhani: Bisa Jadi Irjen Napoleon Sedang Melindungi Muhammad Kece

Kasus penganiayaan itu dilaporkan oleh Muhammad Kece ke Bareskrim Polri pada 26 Agustus 2021.

Laporan itu teregister dengan nomor LP Nomor 0510/XIII/2021/Bareskrim, atas nama pelapor Muhamad Kosman alias Muhammad Kece.

BACA JUGA: Anggota DPR Ini Kaget, Ada Wilayah Terbelakang Tak Jauh dari Istana Kepresidenan

Selain babak belur, M Kece juga dilumuri oleh jenderal bintang dua itu dengan kotoran manusia.

Kasus penganiayaan itu mendapat berbagai reaksi dari masyarakat dan sejumlah tokoh.

BACA JUGA: Cerita Gloria, Sang Perias Jenazah yang Kerap Diikuti Arwah, Merinding!

Berikut pro dan kontra terkait tindakan Irjen Napoleon Bonaparte menghajar Muhammad Kece:

1. Pelajaran bagi penista agama

Aziz Yanuar, kuasa hukum Habib Rizieq Shihab mengatakan bahwa kejadian Muhammad Kece diduga dihajar Irjen Napoleon Bonaparte itu merupakan pelajaran bagi para penista agama.  

"Jangan macam-macam dengan urusan agama," ucap Aziz Yanuar, Senin (20/9)

Tak hanya itu, Aziz Yanuar menyebutkan tindakan Irjen Napoleon Bonaparte itu sebagai tindakan muslim yang waras.

"Memang muslim yang waras seharusnya begitu," lanjut Aziz.

BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Anies Baswedan Jadi Presiden? Mimpi Kali Yee

2. Tindakan Napoleon dinilai mewakili kemarahan umat

Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyatakan tindakan Irjen Napoleon Bonaparte yang menghajar Muhammad Kece itu mewakili perasaan umat islam.

Menurut dia, Muhammad Kece pantas mendapat ganjaran yang sangat berat baik di tengah masyarakat maupun di sisi hukum.

"Untuk penista agama tidak ada tebusannya kecuali hukuman mati. Muhammad Kece beruntung masih hidup," kata Novel Bamukmin, Selasa (21/9)

3. Irjen Napoleon dianggap kasar seperti preman

Pendeta Saifuddin Ibrahim yang merupakan kerabat Muhammad Kece, sangat menyayangkan tindakan mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Napoleon Bonaparte.

"Ini orang pincang, Muhammad Kece ini pincang kakinya. Itu enggak perlu dikeroyok. Gebukin sekali mati," kata Saifuddin saat dihubungi JPNN.com.

Menurut Saifuddin, Napoleon Bonaparte tidak berhak menghakimi YouTuber kontoroversial itu. Sebab, itu bukan tugasnya, apalagi Napoleon juga merupakan tahanan.

"Dia (Napoleon Bonaparte) sudah dijatuhi hukuman, cuma dia masih melakukan kegiatan untuk banding dan kasasi. Jadi, dia kalau ngomong tindakan terukur, lu bukan polisi, lu penjahat, preman," ujar Saifuddin.

4. Tindakan Irjen Napoleon tidak dibenarkan

Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera mengaku tidak membenarkan penganiayaan oleh Irjen Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kece.

Namun, Kapitra memahami perasaan Napoleon yang kesal karena agamanya dihina oleh Muhammad Kece.

"Saya tidak membenarkan kekerasan itu tetapi saya bisa memahami, akumulasi kekecewaan itu terhimpun sebenarnya dari banyak orang dan itu menjadi puncak," kata Kapitra.

Dia juga berharap pihak kepolisian bisa adil dan tegas berdiri di atas semua golongan dalam menangani kasus tersebut. (mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler