Wakil Kepala BP Migas Abdul Muin di Jakarta, Jumat (26/9) mengatakan, kalau terjadi perubahan pembangunan tangki penyimpan yang sebelumnya direncanakan berada di laut menjadi darat, maka pihaknya harus melakukan proses dari awal lagi"Kami harus lakukan FEED (front end engineering design) kembali
BACA JUGA: Industri dan Transportasi Wajib Gunakan BBN
Belum lagi kendala pembebasan lahan kalau dibangun di darat ," katanya.Namun, menurut Muin, BP Migas siap saja membangun tangki di darat jika sudah menjadi keputusan bersama
BACA JUGA: PGN Curigai Intervensi Tender Migas
Percepatan produksi Cepu tetap sesuai target yakni Desember 2008 sebesar 20.000 barel per hari.Sebelumnya, Pansus Hak Angket DPR mengusulkan BP Migas membatalkan rencana pembangunan tangki terapung yang akan menampung produksi minyak dari Blok Cepu itu karena berpotensi merugikan negara hingga 1,2 miliar dolar AS
BACA JUGA: Program Gastifikasi PLN Ganggu Industri
"Sekarang sudah jalan, diharapkan selesai Nopember mendatang," katanya.Sebelumnya, setelah rencana pengembangan (POD) disetujui pada April 2007, BP Migas bersama konsultan Moffat & Nichole dari AS mengkaji secara teknis dan ekonomis perbandingan antara pembangunan tangki terapung dan daratHasilnya, tangki terapung lebih menguntungkan dari tangki darat.
Berdasarkan hasil kajian konsultan tersebut, pengelola Blok Cepu, Mobil Cepu Limited (MCL) dan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) mengusulkan pelaksanaan FEED sebagai syarat lelalng tangki terapung dan BP Migas menyetujuinya pada Mei 2007Seluruh pekerjaan FEED selesai April 2008 dan saat ini akan masuk tahap pelelalangan pembangunan tangki terapung.(aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Perketat Item Cost Recovery
Redaktur : Tim Redaksi