Produk Hortikultura Cabai Paku Masuk Daftar Top 45 Inovasi Pelayanan Publik

Selasa, 28 Desember 2021 – 11:21 WIB
Direktorat Jenderal Hortikultura berhasil mendorong kelompok-kelompok tani untuk menghasilkan produk turunan hortikultura. Foto: Humas Ditjen Hortikultura

jpnn.com, KULON PROGO - Lahan berpasir dekat pantai di kawasan Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, menyimpan potensi untuk produksi pangan.

Salah satunya adalah cabai. Tak kurang dari 2 ribu hektare kawasan lahan berpasir disulap menjadi lahan pertanaman cabai yang terintegrasi dengan pertanaman jagung sebagai border, buah, serta sayuran lain.

BACA JUGA: SYL Perkuat Pengembangan dan Hilirisasi Komoditas Hortikultura

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menyampaikan, penumbuhan UMKM hortikultura yang dilaksanakan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura berhasil mendorong kelompok-kelompok tani untuk menghasilkan produk turunan hortikultura.

Salah satunya, Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati untuk menghasilkan aneka produk turunan cabai untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing Cabai Pantai Kulon Progo (Cabai Paku) yang hulunya cukup berlimpah.

BACA JUGA: Jangan Panik, Ditjen Hortikultura Minta Daerah Penyangga Ini Suplai Cabai

Produknya seperti abon cabai, cabai rawit kering, dan olahan pangan pedas sudah masuk di salah satu gerai di Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo.

Saat berkunjung ke Rumah Produksi Pengolahan Hortikultura Cabai KWT Melati, Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Retno Sri Hartati Mulyandari menyatakan, pembangunan hortikultura dilaksanakan sesuai dengan agenda pembangunan nasional.

BACA JUGA: Kementan: UMKM Bisa Tingkatkan Komoditas Hortikultura

“Pembangunan hortikultura mendukung pencapaian prioritas nasional, penguatan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, dan prioritas 3 program. Yakni, peningkatan ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas, serta peningkatan nilai tambah dan daya saing industri,” ujar Retno.

Pengembangan Cabai Paku merupakan bentuk inovasi Pemkab Kulon Progo untuk memanfaatkan lahan tidak produktif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Inovasi yang dilakukan Pemkab Kulon Progo berupa agrobisnis dari hulu sampai hilir.

Mulai pemanfaatan teknologi budi daya, pemanfaatan pasar lelang, peningkatan nilai tambah melalui pengolahan hasil, hingga pemberdayaan petani.

Inovasi ini berhasil masuk daftar Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2021 dari Kementerian PAN-RB.

Retno menyampaikan, Kementan sangat mendukung inovasi yang dilakukan Pemkab Kulon Progo dalam mengembangkan produk hortikultura Cabai Paku.

Menurut dia, inovasi ini sangat sejalan dengan arah kebijakan Kementan di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Yakni, peningkatan daya saing dan nilai tambah hasil pertanian.

“Inovasi Pemkab Kulon Progo ini sangat luar biasa dan sangat sesuai dengan apa yang ingin dicapai Kementan dan menteri pertanian. Tidak heran jika Cabai Paku masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2021,” ungkap Retno.

Dalam kunjungan ini, Retno yang mewakili Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto turut mengapresiasi KWT Melati atas upaya, kreativitas, serta keberhasilannya dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk hortikultura.

Retno juga menyampaikan harapannya agar KWT Melati terus berkembang.

“Saya sangat berharap KWT Melati dapat berpartisipasi dalam mendukung ekspor produk olahan hortikultura,” tandasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler