SYL Perkuat Pengembangan dan Hilirisasi Komoditas Hortikultura

Senin, 20 Desember 2021 – 22:03 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Hortikultura 2022 di Bogor pada Senin (20/12). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus berupaya memperkuat hilirisasi sektor pertanian untuk mendongkrak nilai ekspor.

Karena itu, mantan gubernur Sulsel dua periode ini meminta seluruh jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) untuk segera menguatkan pengembangan komoditas hortikultura.

BACA JUGA: Kementan Bahas Pengembangan Hortikultura Melalui SEAVEG 2021 yang Diikuti 6 Negara

Mulai aktivitas on farm hingga off farm guna memberikan nilai tambah usaha tani serta mendukung program tiga kali ekspor.

“Kami harus bisa memperhitungkan siapa offtaker sehingga market product yang dihasilkan petani sudah jelas. Saya ingin kita tidak sampai ke budi daya saja, tapi juga fokus pada hilirisasi industri primer, “ ujar Mentan SYL.

BACA JUGA: Kementan Dorong Pemasaran Produk Hortikultura Melalui Pasar Lelang

Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Hortikultura 2022 di Bogor pada Senin (20/12).

Karena itu, SYL menekankan rakor ini harus menjadi momentum untuk membangun semangat, komunikasi, dan menjadi petunjuk jalan membangun program guna menghasilkan komoditas hortikultura yang lebih baik.

BACA JUGA: Kementan: UMKM Bisa Tingkatkan Komoditas Hortikultura

Yakni, bernilai tambah ekspor. Hal itu sangat penting diwujudkan karena permintaan terhadap produk lokal hortikultura sangat banyak.

Hal ini menjadi peluang besar pengembangan komoditas hortikultura yang lebih fokus dalam skala korporasi dan menghasilkan produk yang berkualitas.

"Ini terbukti dari gelaran One Day with Indonesian Coffee, Fruits and Floriculture (Odicoff). Tercatat potensi penjualan produk hortikultura senilai Rp 378 miliar," ucap SYL.

Karena itu, menentukan marketplace dan retail produk pertanian harus dipikirkan dengan baik, “ ungkapnya

Kemajuan pertanian Indonesia juga tidak lepas dari peran petani milenial.

Penumbuhan petani milenial harus terus didorong secara masif dengan mengoptimalkan peran Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan yang sudah dikukuhkan.

Keterlibatan secara aktif Jaringan Pertanian Nasional (JPN) dalam sektor pertanian bertujuan mengoordinasikan informasi dan program pembangunan di setiap kabupaten agar lebih cepat.

“Saya berharap JPN dapat menjadi pionir di lapangan untuk mengakselerasi pembangunan pertanian di daerah," tuturnya.

SYL juga mengapresiasi Direktorat Jenderal Hortikultura atas terselenggaranya kegiatan Rakor Pengembangan Hortikultura untuk mencapai sinergi program dan mendukung pengembangan hortikultura.

Rakor ini harus memberikan dampak positif dan mempererat kerja sama antar kementerian atau lembaga dan petani.

"Karena itu, rakor ini penting untuk membangun road map agar kita menentukan langkah-langkah yang mau dilakukan," tandas SYL. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler