Produk Industri Pengolahan Dominasi Komoditas Ekspor

Senin, 22 Juli 2019 – 08:41 WIB
Ilustrasi aktivitas ekspor impor. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Peluang untuk memperbesar ekspor produk pertanian masih terbuka. Sebab, selama ini komoditas ekspor didominasi produk dari industri pengolahan.

Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Isdarmawan Asrikan mengatakan, 90 persen ekspor di Jawa Timur merupakan produk manufaktur seperti olahan makanan, perhiasan, tekstil, kayu, dan berbagai komoditas lain.

BACA JUGA: Penurunan Suku Bunga Acuan Bakal Dongkrak Ekspor

Akan tetapi, untuk menopang industri itu, diperlukan bahan baku impor dari negara lain.

BACA JUGA: Kiat Acer Indonesia Garap Pasar Industri Kreatif

BACA JUGA: Genjot Ekspor Dengan Desentralisasi Perizinan

’’Dari total ekspor, sisa sepuluh persen dari produk pertanian dan perkebunan,’’ jelasnya, Sabtu (20/7).

Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak pun berupaya mendorong koridor industri baru. Apalagi, wilayah di ring satu kerap mendapat komplain mengenai tingginya upah.

BACA JUGA: Indonesia Eksportir Alas Kaki Terbesar Keenam Dunia, Vietnam Ketiga

Oleh karena itu, industri baru didorong ke ring dua dan tiga dengan upah yang relatif lebih rendah.

’’Adanya tol Surabaya–Solo, Nganjuk, dan Madiun, kalau ke Tanjung Perak cepat. Di wilayah sana perekonomiannya masih didominasi pertanian, sedangkan industri pengolahan dan perdagangan di bawahnya,’’ tuturnya.

Jika sektor pertaniannya potensial dikembangkan, perlu portofolio komoditas yang memiliki peluang di pasar ekspor.

’’Seperti kopi, kakao, dan komoditas lain. Nanti itu diselaraskan dengan bantuan bibit, bantuan pembiayaan kredit pertanian yang ke depan diarahkan ke pasar ekspor,’’ tuturnya. (ken/rin/res/c4/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Jengkel Lihat Kinerja Ekspor


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler