jpnn.com, SURABAYA - Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja menyatakan, produk usaha kecil dan menengah (UKM) yang laku keras di pasar daring adalah batik, fashion, dan sepatu.
’’Peminat produk UKM cukup tinggi karena harganya terjangkau. Segi kualitas juga tidak kalah dengan brand besar,’’ ucapnya akhir pekan lalu.
BACA JUGA: Ralali.com Gerakkan Ratusan Ribu Agent Bantu UMKM Go Online
Alumnus Nanyang Technological University itu menuturkan, mereka yang masuk kategori UKM dalam pasar daring adalah para pelaku usaha yang penghasilannya di bawah Rp 4,8 miliar per tahun.
BACA JUGA: Besi Scrap Kurangi Ketergantungan Industri Baja Terhadap Bahan Baku Impor
BACA JUGA: 2 Kendala Utama UMKM Lokal Kesulitan Rambah Pasar Ekspor
Dia mengakui, pada era marketplace yang menjamur seperti sekarang, tren UKM daring makin meningkat.
Karena itu, Shopee terus agresif mendekatkan para pelaku UKM dengan teknologi. Salah satu caranya, menggelar pelatihan pemasaran produk secara rutin.
BACA JUGA: Sandiaga: ini Pengalaman Pahit Buat Kita
’’Memang, step-by-step edukasi ke pengusaha kecil cukup banyak. Kuncinya harus sabar dan konsisten melatih mereka,’’ jelas Handhika.
Setelah para pelaku UKM binaan paham seluk beluk pasar daring, Shopee mengajarkan ilmu lain.
Yakni, trik agar UKM naik kelas dan bisa masuk pasar ekspor. Untuk tujuan jangka panjang itu, Handhika tengah menyiapkan kanal Kreasi Nusantara sebagai jembatan bagi para pelaku UKM yang berorientasi ekspor.
Kanal tersebut menjadi program pertama Shopee untuk memperluas jangkauan produk-produk UKM Indonesia ke mancanegara.
Khususnya, negara-negara tempat Shopee beroperasi. Misalnya, Malaysia, Singapura, Taiwan, Vietnam, dan Filipina.
’’Untuk saat ini, pembeli kami masih didominasi wanita. Namun, dengan perluasan pasar, diharapkan bisa mengakomodasi semua kalangan,’’ tuturnya.
President Public Policy and Government Relations Tokopedia Astri Wahyuni mengungkapkan, para pelaku industri kecil pun harus bisa memanfaatkan teknologi.
Dari sekitar 6 juta merchant Tokopedia, 70 persennya adalah pebisnis baru atau pelaku UKM.
’’Kami ingin industri kecil go online dan berkembang bersama Tokopedia,’’ tegasnya.
Astri juga menyebut aplikasi Mitra Tokopedia sebagai sarana efektif untuk menjembatani dunia ritel daring dan offline.
Lewat aplikasi itu, pelaku UKM bisa menjajakan apa saja. Mulai token listrik sampai barang-barang kelontong.
’’Pelaku bisnis offline bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha mereka secara online,’’ ujarnya. (car/c5/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desain Jadi Kunci Agar Produk IKM Bisa Bersaing
Redaktur & Reporter : Ragil