Produksi Bawang Merah Melonjak, Bupati Bima: Pendapatan Petani Terkerek

Kamis, 28 Mei 2020 – 16:09 WIB
Hasil panen bawang merah di Bima. Foto dok Kementan

jpnn.com, BIMA - Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden RI Joko Widodo atas kebijakannya dalam menutup impor bawang merah sehingga harga bawang yang diproduksi petani Nusa Tenggara Barat khususnya Kabupaten Bima melonjak dari harga sebelumnya.

Dengan demikian, secara nyata mempengaruhi peningkatan kesejahteraan petani bawang merah.

BACA JUGA: Pengamat Apresiasi Kinerja Kementan Selama Bulan Puasa dan IdulFitri

“Kami bersyukur kepada kebijakan Bapak Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sehingga harga bawang yang kami produksi melonjak dari harga sebelumnya dan kesejahteraan petani bawang meningkat,” ucap Indah dalam panen raya bawang merah bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Bima, Kamis (28/5).

Indah menuturkan produksi petani Bima terus meningkat dan pemerintah daerah kabupaten Bima dan seluruh petani berkomitmen menyukseskan produksi komoditi bawang, padi, jagung dan komoditi yang menjadi unggulan yang ditanam petani Bima.

BACA JUGA: Produksi Bawang Merah Melimpah, Mentan SYL Panen

Menurutnya peningkatan produksi petani Bima tidak lepas dari dukungan Kementan yang selalu mensupport seluruh kegiatan pertanian.

“Oleh karna itu dukungan dari Kementerian Pertanian dalam hal ini dari bapak bapak para dirjen untuk keberlansungan petani kami dari bibit, pupuk maupun alsintan sangat kami harapkan dan tentunya dukungan yang selama ini diberikan kepada kami dan para petani kami ucapkan banyak terima kasih,” tukasnya.

BACA JUGA: Dikabarkan Dekat dengan Amy Qanita, Sule: Tuhan Sudah Menetapkan

Badan Karantina Pertanian mencatat ekpsor komoditas bawang berasal dari petani di Pulau Sumbawa melalui pelabuhan Badas, Poto Tano, Bima dan Sape pada 2018 sebanyak 23,1 ribu ton, tahun 2019 produksi sebanyak 24,1 ribu ton dan tahun 2020 (hingga 26 Mei tahun 2020) sebanyak 1,3 ribu ton .

Sedangkan untuk komoditas jagung berasal dari petani di Sumbawa, Bima dan Dompu dimana produksi tahun 2018 sebanyak 478,1 ribu ton dan produksi tahun 2019 sebanyak 668,9 ribu ton.

Berdasarkan data Early Warning System (EWS) bawang merah yang disesuaikan hitungannya berdasarkan produksi rogol kering askip, prediksi Ditjen Hortikultura pada bulan Mei-Agustus 2020 terdapat produksi sebanyak 348.343 ton sedangkan kebutuhan sebesar 342.598 ton, sehingga surplus sebesar 5.745 ton.

Adapun luas pertanaman bawang merah secara nasional selama periode Januari-Mei 2020 tercatat seluas 74.083 hektare (ha) dengan rincian bulan Januari seluas 17.472 ha, Februari seluas 14.739 ha, Maret seluas 14.278 ha, April seluas 14.088 ha dan Mei seluas 13.506 ha.(ILK/JPNN)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler