Produksi Gas Industri Naik 300 Persen

Senin, 09 Juli 2018 – 10:28 WIB
Ilustrasi PGN. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Arief Harsono mengatakan, kapasitas produksi gas industri di Indonesia memiliki tren positif.

Saat ini kapasitasnya telah mencapai 2,4 miliar Nm3 per tahun.

BACA JUGA: Taspen Tunjuk BRI jadi Bank Kustodian

Angka itu meningkat jika dibandingkan dengan 2010 yang hanya 900 juta Nm3 per tahun.

”Sehingga dalam delapan tahun terakhir, produksi gas industri mengalami pertumbuhan signifikan hingga mencapai 300 persen,” ujar Arief, Minggu (8/7).

BACA JUGA: Kementan: Cegah Serangan Virus Kuning pada Cabai

Namun, pihaknya menyayangkan peningkatan yang signifikan itu tidak diimbangi dengan pertumbuhan konsumsinya.

Penyebabnya adalah lesunya industri baja di dalam negeri. Dari total kapasitas produksi gas industri di Indonesia, penyerapan konsumsinya sekitar 70–80 persen.

BACA JUGA: Cuaca Bagus, Produksi Kopi Bisa Tembus 800 Ribu Ton

”Untuk meningkatkan konsumsi, kami harus masuk daerah-daerah yang belum terjangkau suplai gas industri, terutama UKM,” kata Arief.

Hingga kini sebagian besar pemenuhan gas industri masih berpusat di Jawa. Karena itu, pihaknya berupaya memperluas pasar hingga ke daerah-daerah untuk memaksimalkan penyerapan.

”Masih ada yang belum tersentuh, terutama di Papua dan Nusa Tenggara. Karena itu, kami sepakat akan melakukan investasi pabrik gas industri di kawasan-kawasan tersebut,” ujar Arief. 

Menurut Arief, kendala yang dihadapi untuk memperluas market cukup banyak.

Di antaranya, terdepresiasinya nilai mata uang Indonesia terhadap USD.

Hal itu mengakibatkan mahalnya biaya modal, khususnya yang masih harus impor.

Selain itu, sulitnya perizinan membangun pabrik dan filling station yang membuat biaya ekonomi tinggi.

Tdak hanya itu, mahalnya perpanjangan sertifikat hak guna bangunan (HGB) di atas hak pengelolaan (HPL) kawasan industri BUMN.

”Memang soal perizinan ini berbeda di tiap kota. Ada yang sulit, ada yang mudah,” ujar Arief. (car/c7/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saham Bank BUMN Masih Seksi


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler