Produksi Green Aggregate, PT Gunung Raja Paksi Bisa Jadi Contoh Perusahaan Lain

Senin, 05 September 2022 – 20:19 WIB
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP). Foto dok GRP

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi lingkungan Bernaulus Saragih mengapresiasi PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), yang telah memproduksi green aggregate.

Menurut Bernaulus Saragih, memang sudah seharusnya berbagai perusahaan menerapkan konsep zero waste dan zero emission, sehingga akan terbentuk pola ekonomi sirkular yang ramah lingkungan.

BACA JUGA: 3 Tahun tak Tegur Sapa dengan Aldi Bragi Meski Serumah, Ririn: Kayak Membunuh Diri Sendiri Secara Perlahan

“Luar biasa perusahaan ini (GRP) dan harus diacungi jempol. Mereka bisa mempertahankan nilai material agar dapat dipergunakan berulang-ulang. Environmental care perusahaan seperti ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain,” tegas Bernaulus.

Menurut Bernaulus, keberhasilan GRP memproduksi green aggregate sejalan dengan tren dunia usaha saat ini, terutama dalam mendukung kelestarian lingkungan.

BACA JUGA: GRP Resmikan Mesin LSM Senilai Rp 1 Triliun

Bernaulus menilai perusahaan baja swasta terbesar di Tanah Air tersebut, berhasil menerapkan konsep 3R, yaitu Reuse Reduce, dan Recycle. 

“Selain memberikan nilai tambah pada limbah yang dihasilkan, perusahaan seperti ini juga bisa meningkatkan daya saing pada industri utamanya, yaitu industry baja. Sebab, pada level internasional misalnya, tak sedikit yang mempertimbangkan soal kepedulian lingkungan dalam bermitra dagang,” kata dia.

BACA JUGA: Jangan Campur Minuman Berenergi dengan Susu, ya

Presiden Direktur GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menuturkan keberhasilan tersebut, merupakan upaya penerapan konsep ekonomi sirkular, zero waste dan green environment perusahaan.

Hal ini sejalan dengan program GRP dalam Environment, Social, Governance (ESG).

Dalam memproduksi green aggregate, steel slag terlebih dahulu dipisahkan dan kemudian dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil.

Material ini mengandung beberapa oksida seperti CaO, MgO, Fe?O?, MnO? dan SiO? yang bermanfaat bagi industri lain dan lingkungan.

Menurut Argo, aplikasi pemanfaatan green aggregate sudah banyak dikembangkan di berbagai negara maju. Selain bidang konstruksi, juga bisa dimanfaatkan bidang lain seperti pertanian.

Silika pada green aggregate misalnya, sangat baik sebagai media pupuk untuk meningkatkan figur tanaman dan daya tahan terhadap penyakit.

“Selain itu, juga berpori dan bersifat basa sehingga efektif dalam menetralisir keasaman tanah,” kata dia.

Green aggregate produksi GRP dapat dibedakan menjadi lima jenis berdasarkan ukuran.

Mulai tipe Pasir berukuran 0-4 mm, Tipe Screening 4-8 mm dan 8-12 mm, serta Tipe Split berukuran 12-20 dan 20-50 mm.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler