GORONTALO – Luas lahan pertanian di Provinsi Gorontalo yang mengalami kekeringan terus meningkatHal ini dampak dari munculnya fenomena El-Nino yang terjadi sejak Mei 2009
BACA JUGA: Pulau Terluar di Maluku Terdaftar di PBB
Meluasnya kekeringan ini berakibat nyata pada menurunnya produksi jagung di provinsi yang dipimpin Gubernur Fadel Muhammad ituKekhawatiran itu sudah mulai nampak
BACA JUGA: Di Ambon, Honorer pun Dapat THR
Dari target produksi jagung sebesar 812.000 ton pada tahun ini, realisasinya sampai dengan Juli baru mencapai 429.749 ton. Menyikapi sekaligus mengantisipasi dampak El-Nino yang lebih buruk lagi, kemarin (7/9) Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Drs.Idris Rahim,MM melakukan rapat koordinasi khusus bersama instansi terkaitDalam pertemuan itu Sekda Idris Rahim menginstruksikan instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo serta masyarakat petani untuk segera mengambil langkah-langkah antisipatif
BACA JUGA: Badan Nomad Terbelah Dua
“Diantanya mempercepat penanaman apabila hujan turun, serta melakukan ekspansi (perluasan) penanaman jagung di lahan eks Hasil Guna Usaha (HGU),” tegas Sekda Idris Rahim.Sekda Idris Rahim menekankan pula, instansi terkait harus secara kontinyu melakukan monitoring terhadap produksi jagung dan berasSebab, hal itu sangat penting untuk kebutuhan perencanaan kedepan dalam rangka menyikapi dampak fenomena El-Nino“Selain itu harus senantiasa diinformasikan kepada masyarakat, khususnya petani agar mereka lebih awal mengetahui perkembangan produksi pertanian, serta berbagai akses yang diakibatkan oleh dampak El-Nino,” ujar Sekda Idris Rahim menekankan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo Ir.Yusuf Hamidun mengungkapkan, kondisi areal tanam jagung selang Juni-Juli 2009 ada sekitar 15.700 hektar yang sangat rawan mengalami pusoDan apabila sampai akhir tahun ini tidak ada penanaman akibat kemarau panjang, maka Gorontalo akan kehilangan areal tidak berproduksi seluas kurang lebih 85 ribu hektar“Luar areal 85 ribu hektar itu diperkirakan akan bisa menghasilkan produksi sekitar 450 ribu tonSehingga bila areal seluas 85 ribu hektar ini tak berproduksi maka Gorontalo akan kehilangan produksi jagung sekitar 450 ribu ton,” tutur Yusuf Hamidun.
Terkait ekspor dan ketersediaan jagung di Provinsi Gorontalo, Yusuf Hamidun menambahkan, dari produksi jagung sebesar 429.749 ton, total yang sudah diekspor hingga akhir Agustus 2009 sebanyak 79.850 ton“Dengan rincian Malaysia 9.400 ton, Philipina 33.500 tonDan antar pulau 36.950 ton meliputi Surabaya 20.800 ton dan Jakarta 16.150 ton,” tandas Yusuf Hamidun.(GP-71,sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pin Dewan Kurang dari 10 Gram
Redaktur : Tim Redaksi