JAKARTA – Tumbuhnya perekonomian nasional membuat permintaan listrik ikut merangkak naikUntuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun meningkatkan produksi listriknya. Direktur Energi Primer PT PLN Nur Pamudji mengatakan, sepanjang semester I 2011 lalu, PLN telah membangkitkan energi listrik sebesar 88,2 tera watt hour (TWh)
BACA JUGA: Tuntaskan Revisi Laporan Keuangan Akhir Tahun
’’Artinya, naik 6,3 persen dibandingkan periode sama 2010,’’ kata Nur Pamudji di JakartaMenurut Pamudji, PLN membangkitkan listrik tersebut dengan energi primer yang beragam, mulai dari batu bara, gas, BBM, sert energi terbarukan seperti air dan panas bumi
BACA JUGA: Hemat Energi, Mobil Dinas Pejabat Daerah Diawasi
’’Pada semester I 2011 lalu, terjadi beberapa perubahan komposisi energi mix (bauran energi) pada energi primer PLN,’’ katanyaDia menyebut, untuk batu bara, volume batu bara yang dibakar di pembangkit listrik milik PLN atau produsen listrik swasta (IPP) sepanjang semester I 2011 lalu mencapai 19 juta ton
BACA JUGA: Pasar Truk Didominasi Mitsubishi
’’Jadi, konsumsi batu bara naik 12 persen dibanding periode sama 2010,’’ sebutnyaBagaimana dengan gas? Menurut Pamudji akibat terbatasnya pasokan gas ke pembangkit listrik, maka konsumsi gas pun turun 7 persen, dari 176 TBTU (tera british thermal unit) menjadi 163 TBTU
Sedangkan produksi pembangkit tenaga panas bumi atau geothermal tercatat masih sama dengan kinerja semester I 2010, yakni 4,7 TWhAdapun produksi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turun dari 8,6 TWh menjadi 6,5 TWh’’Ini karena inflow (aliran air) sungai tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu,’’ terangnya
Turunnya produksi listrik dari gas dan panas bumi membuat PLN harus mengkompensasinya dengan menaikkan produksi listrik dari pembangkit berbahan bakar BBM, yakni dari 17,1 TWh menjadi 20,8 TWh’’Konsekuensinya, volume BBM yang dikonsumsi PLN naik, dari 4,76 juta KL (kiloliter) menjadi 5,64 juta KL,’’ ujarnya
Di lain pihak, PLN akan menargetkan penambahan pasokan listrik sebesar 533 megawatt (MW) dari sejumlah pembangkit baru untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah tersebutBeban kelistrikan di Indonesia Timur saat ini mencapai 2.500 MW
Direktur Operasi Indonesia Timur PLN, Vicker Sinaga mengatakan, hingga akhir tahun ini wilayah Indonesia Timur akan menerima pembangkit baru sebanyak 333 MW yang termasuk dalam Perpres percepatan pembangunan Proyek Pembangkit 10 Ribu Megawatt Tahap ISedangkan pembangkit listrik di luar Perpres sebanyak 200 MW
Di antara pembangkit yang telah beroperasi di Indonesia Timur dari Perpres itu, Kendari I berkapasitas 10 MW, Kendari II, 10 MW dan Amurang berkapasitas 25 MWDia menyebutkan, sampai dengan semester I tahun ini berhasil menggaet sebanyak 600 ribu pelanggan listrik di wilayah itu"Kurang sedikit, 600 ribu sekian pelanggan," kata Vickner di Jakarta akhir pekan lalu
Pihaknya menargetkan hingga akhir tahun ini bisa meraih sebanyak 1,5 juta pelangganNah, jumlah pelangganhingga semester lalu berarti sudah menyentuh 50 persen"Akhir tahun nanti mudah-mudahan semua tercapaiOptimis target dapat tercapai," tuturnya
Dia mengatakan, di Indonesia Timur saat ini sudah terbebas dari defisit, dan sudah ada beberapa wilayah yang mempunyai cadangan listrik"Nantinya, juga ada penambahan jaringan tegangan menengah sepanjang 330 km di wilayah SulawesiSehingga, dampaknya bisa memberikan losses jaringan listrik yang menurun hingga 1 persen," kata dia(owi/lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Toyota Genjot Pasar Semester II
Redaktur : Tim Redaksi