Produksi Minyak Pertamina EP Aset 4 Kurang, Gas Capai Target

Senin, 11 Juni 2018 – 07:23 WIB
Ilustrasi eksplorasi minyak. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina EP Aset 4 ikut merasakan tren penurunan produksi minyak bumi di Indonesia.

Hingga 22 Mei 2018, produksi minyak bumi mencapai 12.246 barel minyak per hari atau hanya 88 persen dari target.

BACA JUGA: Kinerja Produksi PT Pertamina EP Asset 4 Meningkat

Asset 4 General Manager PT Pertamina (Persero) Agus Amperianto mengungkapkan, produksi minyak diproyeksikan hingga akhir 2018 mencapai target 14.032 barel minyak per hari (bopd).

’’Pemenuhan terhadap target tersebut kami upayakan dari beberapa strategi. Salah satunya, optimalisasi lapangan Sukowati yang mulai 20 Mei 2018 sudah secara penuh kami operasikan. Kemudian, kami lakukan juga beberapa pekerjaan reaktivasi sumur, perforasi sumur, serta stimulasi dan repair ESP,” jelas Agus, Minggu (10/6).

BACA JUGA: Strategi Pertamina Dongkrak Produksi Minyak

PT Pertamina EP Asset 4 memiliki wilayah operasi terluas di antara seluruh aset yang dikelola PT Pertamina EP.

Yakni, meliputi Cepu Field di Jawa Tengah, Sukowati Field dan Poleng Field di Jawa Timur, Donggi Matindok Field di Sulawesi Tengah, serta Papua Field di Papua Barat.

BACA JUGA: Pacu Produksi, Petronas Fokus Garap Ketapang

Sementara itu, untuk produksi gas, perseroan telah melampaui target yang dicanangkan.

Yakni, mencapai 171.95 mmscfd (million standard cubic feet per day) atau 109 persen dari target YTD (year-to-date) sebesar 157.59 mmscfd.

Angka itu setara 104 persen dari target 2018 sebesar 165.52 mmscfd.

Produksi gas PT Pertamina EP Asset 4 paling besar ditunjang keberadaan tiga pusat pengolahan gas/central processing plant (CPP).

Yakni, CPP Gundih di Cepu Field dengan produksi sekitar 67 mmscfd. Ditambah dengan CPP Donggi dan CPP Matindok di Sulawesi dengan produksi mencapai 92.48 mmscfd.

’’Alhamdulillah, produksi gas kami bisa berjalan di atas target yang ditetapkan perusahaan,’’ kata Agus.

Untuk CPP Gundih, mayoritas gasnya disalurkan ke PLTGU Tambak Lorok. Sementara itu, gas CPP Donggi dan CPP Matindok disalurkan ke Donggi Senoro LNG.

’’Namun, kami tetap menyiapkan strategi lanjutan agar gas yang kami produksi bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan kelistrikan, namun juga bisa memenuhi kebutuhan industri,’’ terang Agus.

Pihaknya juga melakukan kegiatan seismik untuk mencari sumber cadangan baru, terutama di kawasan timur Indonesia. Misalnya, di wilayah Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

’’Tim eksplorasi PT Pertamina EP telah selesai melakukan Seismik 3D Klamasossa yang menyisir sekitar 500 km2 wilayah yang tersebar di sekitar Kabupaten Sorong. Tentunya, adanya seismik ini bisa memberikan secercah harapan baru bagi kami untuk menemukan potensi cadangan migas baru dengan volume yang besar,’’ tegas Agus. (vir/c4/fal)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler