jpnn.com - PONTIANAK - Berdasar angka sementara (ASEM) Badan Pusat Statistik 2022, produksi padi Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sudah mencapai 814.743 ton Gabah Kering Giling (GKG).
"Dari luas lahan 272.116 hektare, produksi padi di Kalbar 814.743 ton GKG dengan produktivitas sebesar 2,99 ton per hektare," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalbar Florentinus Anum di Pontianak, Kamis (10/11).
BACA JUGA: Produksi Padi Terus Meningkat, Pemerintah Bisa Mempertahankan Penghargaan IRRI
Menurut dia, secara nasional luas panen padi di Kalbar berdasar ASEM 2022 menempati urutan ke-11 dari sebelumnya ke-13 berdasarkan Angka Tetap (ATAP) 2021.
"Untuk produksi padi data ASEM 2022 ini menempati urutan ke-13 dari sebelumnya ke-14 dari ATAP 2021,” katanya.
BACA JUGA: Malam-malam, Mentan Syahrul dan Petani Tetap Semangat Tanam Padi Serempak, Lihat Tuh
Dia menjelaskan bahwa kenaikan produksi padi Kalbar tersebut tidak terlepas dari meningkatnya luas panen padi sebesar 21,93 persen.
Menurutnya, kebutuhan beras di Kalbar rata-rata 533.628 ton per tahun, dengan jumlah penduduk 5.466.942 jiwa. Pihaknya terus memaksimalkan budi daya agar ketahanan pangan terus hadir di Kalbar.
BACA JUGA: Puan Maharani: Cara Bercocok Tanam Padi Antardaerah Berbeda
Dia pun memastikan dari data produksi padi yang ada, musim panen selanjutnya dan kebutuhan beras yang ada di tengah resesi dunia dan ancaman krisis pangan, Provinsi Kalbar masih surplus.
“Kami terus memaksimalkan potensi tanaman pangan terutama beras sehingga pangan utama terus terjaga dan surplus," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman, Dinas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Dony Saiful Bahri menjelaskan dari 14 kabupaten/kota di Kalbar, Kabupaten Sambas menjadi salah satu lumbung pangan dengan produksi padi mencapai 204.204 ton GKG.
"Selanjutnya baru disusul Kabupaten Ketapang sebesar 105.832 ton GKG dan Landak 104.255 ton GKG, sedangkan untuk produksi terendah di Kota Pontianak hanya 566 ton GKG," ucap dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi