Produksi Rumput Laut Berada di Titik Nadir

Senin, 06 Februari 2017 – 17:38 WIB
Ilustrasi. Foto: Radar Madura/JPNN

jpnn.com - jpnn.com -Produksi rumput laut di Polewali Mandar menurun dalam dua tahun terakhir.

Harga yang tidak stabil menjadi faktor utama produk petani rumput laut tak maksimal.

BACA JUGA: Lengkapi Pesona Balikpapan dengan Borneo Bay City

Berdasarkan data yang dilansir Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Polman, produk rumput laut pada 2014 mencapai 1.280 ton.

Produksi menurun menjadi 1.191 ton pada 2015. Tahun lalu, produksi rumput laut hanya 1.003 ton.

BACA JUGA: Otomotif Bergairah, BCA Finance Kucurkan Rp 43 Triliun

Produksi tahun lalu merupakan terendah dalam lima tahun terakhir.

Kepala DKP Polman Ahmad Saifuddin mengatakan, tidak adanya industri yang menampung hasil produksi petani rumput laut juga salah satu masalah.

BACA JUGA: Mangga Dua Square Pikat Wisman Dengan Batik Tradisional

Petani hanya menjual hasil panen mereka kepada pengepul atau tengkulak sehingga harganya bisa dimainkan.

"Kami telah menghubungi beberapa perusahaan di Makassar agar bisa membeli rumput laut dari Polman, sehingga harganya bisa baik," kata  Ahmad, Minggu (5/2).

Pihaknya juga akan memberikan bantuan bibit rumput laut kepada petani agar kualitasnya dapat bersaing.

"Bila semua program ini berjalan baik, saya optimis target 1.500 ton rumput laut tahun ini dapat terwujud," ujarnya.

Rusli, salah seorang petani rumput laut di Kelurahan Lantora mengatakan, beberapa bulan lalu dirinya bersama kelompoknya sempat vakum.

Pasalnya, harga rumput laut yang biasanya Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 5 ribu.

"Kalau harga dibawa Rp 8 ribu per kilogramnya, keuntungan kami sangat kecil. Kami berharap agar pemerintah bisa mencarikan pembeli yang bisa menghargai tinggi rumput laut kami," bebernya. (edo/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Dana Repatriasi Mengendap di Deposito


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler