jpnn.com, SURABAYA - Realisasi produksi PT Semen Gresik per September 2017 mencapai 10,12 juta ton.
Direktur Utama Semen Gresik Gatot Kustyadji menuturkan, total produksi sampai akhir tahun ini ditargetkan 12,3 juta ton.
BACA JUGA: 15 Infrastruktur Transportasi Ditargetkan Kerja Sama Swasta
Semen Gresik sendiri menargetkan pertumbuhan penjualan tujuh persen hingga akhir tahun ini.
’’Kami harapkan pasar tetap tumbuh sampai saat ini sehingga produk yang kami hasilkan banyak terserap. Kemudian, akan terus kami optimalkan operasi pabrik di Rembang,’’ ujarnya, Kamis (12/10).
BACA JUGA: Pembangunan Infrastruktur Dongkrak Industri Cat
Gatot mengatakan, beroperasinya pabrik di Rembang memberikan dampak positif pada kinerja perseroan.
Semen Gresik menikmati kenaikan penjualan sepuluh persen pada periode Januari–Juli tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA: Jokowi Dengarkan Pemaparan Pembangunan Bandara Trunojoyo
Pabrik di Rembang beroperasi sejak Juni 2017 dengan kapasitas maksimal tiga juta ton per tahun.
Total kapasitas pabrik di Tuban mencapai 14 juta ton per tahun dengan utilisasi pabriknya mencapai 98 persen.
Dia mengakui, kontribusi pabrik Rembang saat ini memang masih belum penuh. Yakni, baru sekitar 900 ribu ton untuk tahun ini.
’’Karena Rembang baru mulai beberapa bulan. Masih kecil kontribusinya,’’ kata Gatot.
Pihaknya berharap tahun depan pabrik Rembang sudah mampu produksi dengan kapasitas penuh.
Jika pabrik Rembang sudah berkapasitas penuh pada 2018, diharapkan produksi Semen Gresik dapat mencapai 15 juta ton.
’’Kalau pasar tetap stabil, tentu makin banyak produksi kami yang juga akan terserap,’’ tutur Gatot.
Menurut Gatot, pasar konstruksi juga masih positif sampai akhir tahun ini.
Dia pun optimistis target pertumbuhan Semen Gresik bisa tercapai.
Penjualan Semen Gresik sejak Januari sampai Agustus 2017 naik 9,5 persen menjadi 9,6 juta ton bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya 8,7 juta ton.
Gatot menyebutkan, total permintaan semen di Pulau Jawa pada periode Januari–Juli 2017 mencapai 19.690.556 ton. Kenaikan permintaan terjadi pada semester kedua.
’’Bulan ini permintaan juga mulai membaik setelah awal tahun cukup lesu,’’ jelas Gatot.
Kenaikan permintaan ditopang sejumlah proyek jalan tol. Kenaikan tertinggi didorong produk semen curah yang memang terkait erat dengan proyek-proyek infrastruktur.
Semen Gresik menyuplai wilayah seperti Jawa, Bali, dan sebagian Kalimantan. Dari total penjualan, sekitar 30 persen disumbang Jawa Timur. (car/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Efisiensi Dalam Membangun Infrastruktur Itu Penting
Redaktur & Reporter : Ragil